Penghafal Alquran di Pasuruan Dipastikan Dapat Insentif
PASURUAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan dipastikan akan memberikan insentif kepada para penghafal Alquran di Kabupaten Pasuruan, setiap bulannya. Insentif itu diberikan lantaran mereka dianggap manusia pilihan dari sang Pencipta dan para penghafal karena sebagai benteng agama dan akhlaqul karimah.
Dari jumlah 161 penghafal Alquran, yang mendapatkan insentif itu, besaran masing-masing Rp 150 ribu. Rinciannya, 100 hafidzah (penghafal Alquran perempuan) dan 61 Hafidz (laki-laki), yang tersebar di 20 kecamatan. “Kita berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka secara bertahap,” ujar Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, pada wartawan, Jumat (5/4/2019).
Menurut dia, insentif tersebut merupakan bagian dari penghargaan yang diberikan Pemkab Pasuruan kepada para penghafal Alquran. “Sebab keberadaan mereka untuk tujuan mulia, yang senantiasa mengajarkan Alquran kepada lingkungan sekitar. Sehingga ilmu amalannya bermanfaat bagi warga sekitar. Mereka menanamkan nilai kebaikan kepada kita semua,” katanya.
Besaran anggaran yang diberikan sebagai insentif para penghafal Alquran diambil dari APBD Kabupaten Pasuruan anggaran 2019 dengan total mencapai Rp 289.800.000. Dikatakan oleh Irsyad, bahwa total 161 penghafal Alquran tersebut telah melalui seleksi oleh 10 orang penguji yang berasal dari kalangan alim ulama, para penghafal Alquran dan Jamiatul Qurro’ wal Khuffadz.
Dari keseluruhan penghafal Alquran yang menerima insentif setelah diuji, adalah para penghafal Alquran 30 Juz. Sementara dari sebanyak 175 orang yang lainnya, telah mendapatkan insentif dari Pemprov Jatim, sehingga insentif yang diberikan adalah untuk para penghafal Alquran yang belum menerima insentif.
“Tahun ini yang mendapat insentif 161 penghafal Alquran,” ucap Irsyad
Dengan diberikannya Insentif tersebut, Irsyad berharap agar para penghafal Alquran di Kabupaten Pasuruan bisa lebih fokus lagi, sehingga melahirkan penghafal yang makin berkualitas. “Insya Allah kita akan dijadikan oleh Allah SWT sebagai manusia yang berakhlaqul karimah dan menjadi pribadi yang baik setiap waktunya,” tutup Irsyad.