Bendungan Sungai Pari Terong Ambrol, Belasan Hektar Lahan Padi di Jombang Terendam Air
JOMBANG, FaktualNews.co – Sejumlah petani di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, terancam tanam padi ulang. Pasalnya, sekitar 15 hektar lahan padi tersebut, sejak Sabtu (6/4/2019) terendam air.
Terendamnya tanaman padi yang berumur sekitar seminggu itu, akibat sebuah bendungan sungai Pari Turi, yang membentang di area persawahan Desa Godong tersebut jebol. “Jebolnya bendungan tersebut, akibat tidak mampu menahan air hujan lebat yang terjadi pada Jum’at (5/4/2019) sore, “ujar Pardi petani setempat pada Sabtu (6/4/2019).
Menurut Pardi, sebenarnya jika aliran sungai Pari Terong yang belum rampung pengerjaannya tersebut tidak dialiri air dan dibendung, dipastikan jika ada luapan air sungai akibat hujan lebat tidak akan meluber ke area persawahan. “Namun, karena dibendung total, sehingga ketika air meluap meluber ke sawah. Apalagi, bendungannya jebol, “terangnya.
Kini, akibat leuapan air sungai tersebut, tanaman padi yang berumur sekitar seminggu dipasttikan mati dan petani akan tanam ulang. “Sebab, tanaman padi jika terendam air sekitar tiga hari saja mati, “imbuhnya.
Selain merendam tanaman padi, akibat banjir tersebut juga merendam lahan yang yang siap ditanami padi. Akibatnya, petani tidak bisa tanam padi, sebelum banjir yang merendam lahannya di bawah lutut orang dewasa surut.
Jebolnya bendungan tersebut tidak hanya merendam lahan padi dan lahan yang siap tanam padi. Namun, banjir juga menggenangi lahan tebu. “Kalau merendam lahan tebu tidak begitu berdampak jika hanya beberapa hari saja, “imbuh Supardi.
Dengan jebolnya bendungan kali Pare Terong yang merupakan sudetan Sungai Brantas di Papar, Kabupaten Kediri ini, petani di Desa Godong yang lahannya terendam banjir, berharap pihak pengelola Sungai Pari Terong, segera mengambil langkah untuk mengatasi banjir tersebut.
Terkait itu, pihaknya juga sudah melapor ke Kepala Desa Godong, serta ke Camat Gudo.”Sudah ada warga yang melapor ke Kades dan Camat Gudo, semoga saja segera ada tindakan dari pihak terkait, “pungkas Supardi.