SURABAYA, FaktualNews.co – Achmad Arifin (41) (sebelumnya ditulis 39 tahun), yang mayatnya ditemukan tewas membusuk di kamar rumahnya di Jalan Kedung Mangu Gang II, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Selain tertutup, korban juga diketahui menderita penyakit diabetes. Penyakit ini yang menyebabkan Arifin, begitu panggilan akrab korban, meninggal dunia.
“Semasa hidup (korban) kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, lebih cenderung berdiam diri dan menurut keterangan saksi bahwa korban mempunyai riwayat sakit Diabetes yg terdapat luka dikaki kaki kirinya,” beber Kapolsek Kenjeran Kompol H Cipto, Sabtu (6/4/2019).
Meski menderita diabetes, korban juga enggan berobat ke dokter. Arifin, membiarkan sakit yang ia derita menggerogoti bagian tubuhnya.
“Tidak pernah mau berobat walaupun oleh saudaranya disarankan atau diajak berobat,” lanjut Kapolsek.
Pria lajang yang tinggal sendirian di rumah tersebut pun akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan oleh para tetangga. Sebagian kulit korban menghitam dan mengelupas, bagian dubur juga sudah berbelatung. Diperkirakan, korban meninggal empat hari yang lalu.
“Berdasarkan cek kondisi mayat di TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuhnya,” tutup Cipto.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Kedung Mangu Gang II, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran geger setelah mendapati Achmad Arifin tewas membusuk didalam rumah.
Mayat Arifin ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Nurul (33), lantaran mencium bau tak sedap ketika melintas di depan rumah korban sekitar pukul 09.00 WIB siang tadi.
Saat ini jasad korban sudah dimakamkan, usai keluarga tak setuju dilakukan otopsi oleh pihak RSUD dr Soetomo Surabaya.