Printer Ini Bisa Cetak Lapisan Kulit
FaktualNews.co – Perangkat printer lazimnya dibuat untuk mencetak di atas kertas, tetapi lain halnya dengan printer yang satu ini. Inovasi ini didesain secara khusus untuk mencetak lapisan kulit yang nantinya digunakan untuk menambal luka yang sulit disembuhkan, seperti luka bakar.
Perangkat berkategori bioprinter ini merupakan hasil kreasi tim riset dari Wake Forest Institute for Regenerative Medicine (WFIRM).
Printer yang masih dalam tahap uji coba ini bekerja dengan cara mencampurkan sel-sel kulit dengan hidrogel, lalu dimasukkan ke dalam printer. Untuk pengaplikasiannya, alat ini akan mencetak kulit langsung di atas tubuh pasien luka.
Printer ini juga mampu memindai luka untuk mencari tahu di bagian tubuh mana kulit yang baru dicetak akan diaplikasikan. Dengan begini, hasil cetakan printer mampu meniru tekstur kulit dengan baik, sehingga proses penyembuhan akan lebih cepat dan efisien.
“Keunikan dari teknologi ini ialah mobilitas sistemnya dan kemampuan untuk memindai dan mengukur besarnya luka, sehingga lebih efektif dalam pengaplikasiannya,” ujar Sean Murphy, Ph.D., peneliti dari WFIRM, seperti dilansir Womantalk dari Wearable Technologies .
Luka yang sulit disembuhkan, seperti luka bakar kronis, dialami jutaan orang di dunia. Penanganannya pun cukup rumit dan memakan banyak biaya, bahkan di beberapa kasus harus ditangani dengan proses bedah plastik. Tidak hanya menguras biaya, waktu penyembuhannya pun tidak sebentar. Kondisi ini juga kerap dialami para prajurit militer di medan perang, yakni 10-30% anggota militer mengalami luka bakar.
Metode yang lazim digunakan dalam penanganan luka bakar yakni skin graft alias cangkok kulit, yakni luka akan ditambal menggunakan kulit dari bagian tubuh lain. Kulit yang diambil dapat berasal dari seluruh bagian tubuh, tetapi pada umumnya berasal dari paha, bokong, punggung, atau perut.
“Teknologi ini berpotensi untuk menggantikan cangkok kulit yang sangat menyakitkan dan dapat menimbulkan kecacatan pada pasien yang mengidap luka berukuran besar,” tutur Anthony Atala selaku direktur WFIRM. “Printer yang dapat digunakan di mana saja mampu membantu memudahkan penanganan dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien.”
