FaktualNews.co

Derita Fajar, Bocah 4 Tahun Asal Mojokerto, Bertubuh Kering dan Kaku

Kesehatan     Dibaca : 1319 kali Penulis:
Derita Fajar, Bocah 4 Tahun Asal Mojokerto, Bertubuh Kering dan Kaku
FaktualNews.co/Amanullah/
Tubuh Fajar yang nampak kurus kering dan kaku.

MOJOKERTO, FaktualNews.co Sungguh memilukan nasib yang dialami, seorang bocah bernama Ahmad Fajar (4), asal Dusun Jati Kumpul, Desa Mojo Kumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Betapa tidak, Fajar kini hanya bisa berbaring tanpa bisa menggerakkan tubuhnya. Londisi ini dipicu akibat tubuh Fajar yang kurus kering, dan kaku.

Hasil diagnosa dokter, Fajar mengalami gangguan daya tahan tubuh lantaran keracunan air ketuban saat dalam kandungan. Tubuhnya tampak kurus, hampir menyisakan tulang dan kulit. Bahkan, kaki Fajar nampak seperti tak menyisakan daging.

Selain tak bisa di gerakkan, tubuh Fajar hingga saat ini terus mengalami penyusutan berat badan. Berat badannya pun hanya 5,5 Kg.

“Saat ini tubuh Fajar kaku, dan tak bisa di gerakkan. Hanya tangan dan kepala saja yang bisa bergerak, ” ungkap Asmiatun (49). Nenek Fajar saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Dusun Jatikumpul, Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Selasa (9/4/2019).

Sejak ditinggal ibunya meninggal Yunita, pada 2016 karena terkena penyakit infeksi paru saat Fajar masih berusia 18 bulan, tubuhnya tiba tiba saja menjadi kaku dan tak bisa digerakkan.

Sejak saat itu, Fajar dan kakaknya, Galih (12) dirawat oleh Asmiatun. Ayah Fajar hanya sesekali membesuk sambil memberi uang untuk membeli susu.

Sebelum sekujur tubuhnya kaku, lanjut Asmiatun, tak ada gejala aneh yang dialami Fajar. Selain itu, berat badan anak ke dua dari dua bersaudara pasangan almarhum Yunita dan Rifai itu, terus menurun. Padahal semasa hidup Yunita, tubuh Fajar masih terlihat normal.

Menurut Asmiatun, Fajar sejak lahir memang sudah mengalami sedikit perbedaan. Saat lahir dari rahim ibunya Fajar tidak bisa menangis bahkan harus mendapatkan perawatan.

Seperti dalam foto kenangan yang dipasang di dinding ruang tamu rumah Asmiatun, tubuh Fajar di gendongan ibunya terlihat gemuk. Saat itu usia Fajar masih 15 bulan. Persendiannya pun masih normal. Hanya saja Fajar tak bisa menyangga lehernya sendiri.

Dan saat ini, hanya bagian leher Fajar yang masih bisa ditekuk. Itu pun lehernya harus disangga dengan tangan sang nenek agar kepalanya tidak menengadah. Kondisi tubuhnya yang kaku seperti boneka membuat Fajar tak bisa bergerak maupun duduk.

Meski demikian, Asmiatun yang saat ini tinggal bersama sang suami Jumbadi (54) yang sehari hari bekerja sebagai seorang pencari barang bekas mengaku belum pernah sekali pun membawa Fajar berobat ke dokter.

Keterbatasan ekonomi membuat dirinya tak bisa berbuat banyak. Bahkan Kondisi itu diperparah dengan Fajar yang sampai saat ini belum tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Saya hanya merawat cucu saya. Jadi, mengandalkan penghasilan suami rata-rata Rp 400 ribu seminggu. Hanya cukup untuk makan,” terangnya.

Disingung soal penyakit yang dialami Fajar, Asmiatun hanya bisa menjawab apa yang disangkakan oleh dokter sejak Fajar di lahirkan. Menurut dia, cucu ke duanya itu mengalami kelainan sejak lahir. Fajar lahir secara normal di RSUD dr Soetomo, Surabaya karena air ketuban ibunya lebih dulu pecah dan keruh.

“Fajar saat lahir dirawat sekitar 19 hari di rumah sakit dr Soetomo karena tidak bisa menangis. Saat itu kata dokter keracunan air ketuban, syarafnya ada yang terganggu,” ungkapnya.

Saat ini, Fajar hanya bisa makan dengan bubur. Dia juga mengaku rutin memberikan susu formula kepada Fajar.

Bahkan dia juga mengaku, dengan kondisi Fajar yang kian memburuk, tak satupun perwakilan Pemkab Mojokerto maupun Dinas Kesehatan mengecek kondisi Fajar.

“Hanya ada bidan desa yang pernah ke sini memberikan roti dan susu, itupun tidak rutin. Kalau gak salah hanya tiga kali” imbuhnya.

Meski begitu, dia berharap cucunya itu bisa kembali sehat seperti anak pada umumnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin