JEMBER, FaktualNews.co – Upaya mencegah semakin tingginya angka stunting di wilayah Kabupaten Jember, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Jember menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Dispendik), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, untuk terlibat langsung dalam penanganan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Dimana upaya tersebut, dikemas dalam Launcing Program PAUD Holistik. Sehingga nantinya sejak usia dini, anak-anak diperhatikan dari gizinya dalam bentuk makanan tambahan, pengasuhan, pendidikan, dan psikologis secara sempurna dan tuntas.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua 2 IGKTI Provinsi Jawa Timur, Muhriyadi di sela kegiatan Launching Program PAUD Holistik di Lapangan Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Kamis (11/4/2019).
“Dengan program holistik ini, merupakan upaya pencegahan staunting sejak dini. Juga dalam rangka mensukseskan wajib PAUD 1 Tahun,” kata pria yang akrab dipanggil Yadi ini kepada sejumlah wartawan.
Menurut Yadi, perhatian terhadap stunting, tidak serta merta hanya dilakukan satu lembaga saja. “Jadi harus diperhatikan pola asuh juga, parenting, asupan gizi tambahan, juga psikologis. Karena stunting tidak hanya melulu tubuhnya kerdil, tapi mencakup seluruh kesehatan anak,” tegasnya.
Program PAUD Holistik ini, bahkan merupakan perintah presiden RI. “Sehingga perlu menjadi atensi. Kenapa kami launching di Jelbuk. Karena kecamatan sini, menurut pandangan masyarakat, pendidikannya rendah. Kemudian nantinya akan dilanjutkan untuk ke kecamatan lain, dan penanganan stunting tidak lagi ditangani sendiri, tapi harus lintas sektor dan sinergi bersama,” tegasnya.
Terlebih lagi tentang kewajiban untuk program PAUD 1 tahun, lanjut pria yang juga pengurus IGKTKI Kecamatan Jelbuk ini, sejak tahun ajaran baru 2019 ini sudah diterapkan, dan merupakan kesinambungan dari Program PAUD Holistik.
“Bahkan anggarannya, juga sudah melekat pada anggaran dana desa. Sehingga dengan launching program ini, kami juga ingin mengetuk hati para kepala desa, ada bagian kecil dana untuk PAUD, dan betul-betul ditangani serius,” katanya.
Jadi PAUD di desa tidak hanya milik PKK, tetapi semua dirangkul jadi satu milik desa, dan menjadi perhatian serius. “Untuk sosialisasi program PAUD Holistik ini, akan disampaikan ke kecamatan lain, dan nantinya juga akan mendatangkan pembicara nasional, untuk rencana sosialisasi mendatang,” tegasnya.
Sementara itu Ketua IGTKI Kecamatan Jelbuk Erna Wijayanti menyampaikan, program PAUD Holistik, diharapkan dapat menjadi perhatian serius, karena angka stunting di Kabupaten Jember, khususnya wilayah Kecamatan Jelbuk cukup mengkhawatirkan.
“Kegiatan launching ini diikuti 26 lembaga TK formal dan non formal, dan ada 785 siswa yang ikut dalam kegiatan ini. Kenapa digelar di Kecamatan Jelbuk, karena di tingkat Provinsi, Kecamatan Jelbuk angkanya peringkat satu dan mengkhawatirkan,” kata Erna.