FaktualNews.co

Angka Stunting Tinggi, Dinkes Pamekasan Ingatkan Masyarakat  Berprilaku Hidup Sehat

Kesehatan     Dibaca : 1104 kali Penulis:
Angka Stunting Tinggi, Dinkes Pamekasan Ingatkan Masyarakat  Berprilaku Hidup Sehat
FaktualNews.co/Mu;lyadi/
Bambang Budiyono Kasi Kesehatan Keluarga Dinkes Pamekasan.

PAMEKASAN. FaktualNews.co Angka Stunting di Kabupaten Pamekasan terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2018 tercatat sebanyak 1.341 anak mengalami stunting. Jumlah tersebut merata di setiap kecamatan di Kabupaten Pamekasan,

Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Pamekasan,  Bambang Budiyono mengatakan, dari angka 1.341 tersebut, paling banyak berada di 10 desa. Kesepuluh desa itu berada di tiga kecamatan berbeda.

Pertama Kecamatan Pademawu ada dua desa, Yakni desa Jarin dan Durbuk. Kedua Kecamatan Proppo ada tiga desa. Mulai Candi Burung, Campor. Panpedok. Dan ketiga kecamatan Palengaan, yaitu desa Banyupelle, Angsanah, Rek Kerrek, Panaan dan Potoan Daya.

“Palengaan menjadi paling banyak anak yang mengalami stunting,” terangnya Jum’at (12/4/2019).

Lebih lanjut, Bambang Budiyono mengatakan, stunting merupakan gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi.

Kekurangan gizi terhadap anak disebabkan beberapa faktor. Mulai dari seorang ibu hamil, kekurangan ASI. Sehingga ketika melahirkan gizinya buruk.”Ibu hamil yang kurang gizi otomatis akan mempengaruhi perkembangan anak dan berpengaruh pada IQ anak,” kata Bambang saat ditemui wartawan FaktualNews.co.

Selain itu, stunting tidak hanya berkaitan dengan tumbuh dan perkembangan anak. Namun stunting juga berkaitan erat dengan otak anak. Diakuinya, anak yang mengalami stunting cara berfikir tidak maksimal dan cendrung telat dalam menangkap informasi atau pemberitahuan.

“Anak yang stunting otaknya tidak akan maksimal, dalam berfikir dia menglami gangguang dan lemot,” ucap mantan Kepala Puskesmas Pagentenan Pamekasan itu.

Stunting diketahui setalah umur dua tahun setelah kelahiran. Hal itu diketahui dengan cara pengukuran, baik tinggi dan berat badan pada anak. Bambang menyebut, ciri stunting salah satunya perkembangan tubuh anak tidak sebanding dengan umurnya.

“Kadang stunting itu ketika sudah dewasa tidak bisa tinggi. Tetapi mengembang kesamping,” katanya.

Dalam penanganan stunting, anak perlu diberikan asupan gizi yang cukup, makanan tambahan, hidup sehat dengan cara menjaga membersihkan lingkungan hidup. Karenanya, Penyebab stunting bisa karena faktor kesehatan lingkungan, tempat tinggal dan paling penting bisa Punya Perilaku Hidup Sehat (PHPS).

“Jika masyarakat Punya Perilaku hidup sehat (PHPS). Maka stunting sulit menyentuh keluarganya,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin