KEDIRI, FaktualNews.co – Berharap agar kasus mayat dalam koper segera terungkap serta kepala korban segera ditemukan. Sebagai bentuk ikhtiar, keluarga korban Budi Hartanto (28), menggelar doa bersama dengan LSM serta teman korban.
Doa bersama digelar di rumah duka Budi Hartanto dan makamnya di TPU di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Kamis (11/4/2019) malam.
Diawali dengan doa bersama di rumah korban, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju TPU. Selain menggelar doa bersama, keluarga dan teman korban serta anggota LSM yang hadir juga tabur bunga di makam Budi Hartanto, serta membaca tahlil.
Wahyu (37) salah seorang warga yang ikut acara doa bersama mengaku sengaja ikut berdoa, karena merasa iba dan kasihan dengan nasib yang menimpa Budi.
Apalagi kata Wahyu, sepekan lebih kasusnya belum terungkap, baik pelaku maupun kepala korban yang belum ditemukan.
“Saya hanya berartisipasi, rumah saya Gampengrejo, namun saya juga ikut komunitas ini, sehingga ingin ikut berdoa bersama agar yang menimpa Budi dan keluarga segera terungkap,” ucap Wahyu.
Sementara itu Gus Yanis Darsamsi, salah seorang yang memimpin doa bersama mengaku ia dan teman teman menggelar doa ini karena komunitasnya ingin membantu kinerja polisi mengungkap kasus dengan cara doa bersama.
“Yaa ini kan Ihktiar kita sebagai umat beragama untuk berdoa dan berusaha agar kasus Budi Hartanto segera terungkap, baik pelaku maupun bagian kepala korban yang masih belum ditemukan,” jelas Gus Yanis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penemuan mayat dalam koper, pada Rabu (3/4/2019) sekitar pukul 07.00 WIB membuat geger warga Blitar. Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu. Saat ditemukan, di dalam koper itu mayat Budi Hartanto tanpa kepala.