PASURUAN, FaktualNews.co – Wisata Taman Budidaya Edelweiss di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, merupakan taman yang saat ini menjadi perhatian kalangan pecinta fauna di seantero Nusantara. Bunga Edelweiss, yang hidup di dataran tinggi dengan suhu tertentu ini, ternyata di kawasan Lereng Gunung Bromo, tumbuh dengan subur.
Taman ini mulai dikembangkan tahun 2017. Selain untuk memperkaya destinasi wisata Bromo, juga sebagai edukasi bagi masyarakat, wisatawan dan pihak Perguruan Tinggi (PT) yang tertarik sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan tanaman yang disebut langka ini. Warga juga memanfaatkan bunga edelweiss yang dipetik dari taman untuk souvenir yang dijual ke pengujung.
Pengelola Taman Edelweiss di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Teguh Wibowo menuturkan, taman ini menyediakan lahan bagi warga sekitar untuk taman sendiri, daripada cari ke gunung. “Sekaligus mereka juga bisa berjualan souvenir. Bagi wisatawan diharapkan tak mengambilnya di habitat asli di atas gunung karena ini bunga langka,” ujarnya, Minggu (14/4/2019).
Bahkan warga sekitar bisa mendapatkan bibit gratis untuk ditanam di rumah atau pekarangannya masing-masing dan buat oleh-oleh. Wisatawan yang berminat juga diberi bibit untuk ditanam sekitar taman. Taman Edelweiss Wonokitri ini, dikelola secara swadaya oleh puluhan warga. Kelompok ini melakukan budidaya dengan secara sukarela.
Teguh berharap, setelah ditetapkan sebagai salah destinasi prioritas nasional, pelaku wisata di kawasan TNBTS tersebut terus bisa mengembangkan destinasi penunjang wisata di kawasan Gunung Bromo yang eksotik tersebut. Selain menambah beberapa lokasi untuk menikmati keindahan panorama gunung, taman budidaya edelweiss juga dikembangkan.
Taman Edelweiss tersebut juga bisa menjadi destinasi lain selain Puncak Penanjakan atau Bukit Teletubbies di Bromo. Wisatawan bisa menikmati keindahan bunga-bunga abadi ini dengan leluasa. Hamparan bunga berwarna putih yang menyatu serasi dengan panorama alam sekitar yang akan memanjakan mata bagi wisatawan.
Di taman ini, wisatawan juga bisa melihat langsung proses budidaya edelweiss mulai persemaian benih, pembibitan, hingga penanaman dan perawatan. Mereka bisa merasakan pengalaman baru menanaman bunga itu. “Di taman ini kita tak harus naik gunung untuk melihat tanaman edelweis,” ujar Maria, seorang pengunjung asal Medan, Sumut.
Menurut seorang pengunjung lainnya yakni Santi, mengungkapkan, taman edelweiss bisa jadi jujukan wisatawan yang datang ke Bromo. “Selama ini kita kan ke lautan pasir, kawah, lihat sunrise di Penanjakan. Sekarang banyak pilihan. Bagus sekali untuk berselfie.Selama ini bunga ini sangat terkenal. Sekarang bisa dilihat dengan mudah,” tukasnya, saat berkunjung bersama rekan-rekannya.
Edelweiss ini, disebut sebagai tanaman yang jarang ada di wilayah bumi Nusantara ini. Bahkan tanaman ini hanya bisa hidup di tempat tertentu di kawasan pegunungan. Sementara untuk membudidayakannya, juga diperlukan pengalaman dan harus disertai ketelatenan. Biasanya tanaman ini pada bulan Juli, bunga-bunganya akan bermekaran dan semakin indah.