Kesehatan

Balita Penderita Hydrocephalus Asal Jombang Butuh Uluran Tangan

JOMBANG, FaktualNews.co – Seorang balita dari keluarga tak mampu di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membutuhkan uluran tangan. Muhammad Multazam buah hati pasangan Fatkur Rahman dan Kalimah warga Dusun Bendungan, Rt 04 Rw 03, Desa Bendungan, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang ini menderita penyakit hydrocephalus.

“Multazam kepalanya mempunyai ukuran yang sangat besar karena menderita hydrocephalus sehingga membuatnya tidak bisa beraktifitas seperti anak seusianya,” terang akun facebook Arif Witanto, di dalam profilnya.

Dijelaskan dalam akun Arif Widiyanto yang juga merupakan Dewan Kesenian Jatim, bahwa orang tua Multazam hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Dengan penghasilan yang hanya pas-pasan, ia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dikutip dari artikel theAsianparent.com, hydrocephalus adalah kondisi penumpukan cairan di dalam otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak. Arti harfiah dari penyakit ini adalah “air di dalam otak.”

Cairan serebrospinal biasanya mengalir melalui ventrikel dan menggenangi otak dan tulang belakang. Jika tekanan cairan serebrospinal terlalu banyak, maka jaringan otak akan rusak dan menyebabkan gangguan dalam fungsi otak.

Fungsi dari cairan serebrospinal adalah menjaga otak yang volumenya berat agar terapung di dalam tengkorak, merupakan bantalan otak untuk mencegah cedera, membuang limbah metabolisme di dalam otak, dan mempertahankan tekanan yang tetap di dalam otak, tepatnya antara rongga otak dan tulang belakang untuk mengkompensasi perubahan tekanan darah di dalam otak.

Gangguan dalam otak ini sangat berpengaruh pada penderitanya. Karena menyebabkan gangguan perkembangan fisik maupun intelektual. Belum lagi, jika penyakit tersebut memiliki komplikasi yang serius.

Dari informasi di atas, seyogyanya bayi Multazam segera mendapatkan penanganan medis. Agar ada langkah-langkah perawatan dan pengobatan lebih lanjut. Namun, karena kondisi ekonomi keluarganya, membuat balita tersebut hanya terbaring di atas dipan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, perihal langkah konkret bagi penanganan Multazam. Redaksi FaktualNews.co masih berupaya untuk melakukan konfirmasi terkait dengan hal itu.