SURABAYA, FaktualNews.co – Fakta baru kasus pembunuhan disertai mutilasi yang mayat korban ditemukan dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar kembali terkuak.
Hal ini berkaitan dengan koper yang dipakai pelaku Aris Sugianto atau AS (33) dan Azis Prakoso atau AZ (23). Untuk membuang jasad Budi Hartanto (28), guru honorer asal kediri.
Selain berbohong kepada Ibunya, bahwa koper telah dijual untuk tambahan modal usaha sebesar Rp600 ribu. Rupanya, Aris juga memberikan sebagian uang hasil menjual koper kepada sang ibu sebesar Rp200 ribu.
Uang tersebut belakangan diketahui bukan milik pelaku, melainkan milik korban yang berhasil ditemukan didompet setelah para pelaku menghabisi nyawanya.
“Korban ini memiliki uang Rp600 ribu didompetnya,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).
Awalnya, Aris meminta maaf kepada sang ibu lantaran telah menjual koper miliknya. Sang pelaku beralasan, bahwa dirinya sedang membutuhkan tambahan modal untuk usaha berjualan nasi goreng.
Pengakuan ini disampaikan kepada sang ibu pada keesokan hari setelah ia dan temannya, Azis. Menghabisi nyawa korban dan membuang jasadnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.
Untuk diketahui, koper yang dipakai pelaku membuang jasad korban tersebut berukuran 70 x 50 centimeter dengan merk Inter Polo. Koper ini milik N, ibunda Aris.
Saat ini, koper beserta semua barang bukti seperti senjata tajam, handphone, kantong kresek yang dipakai untuk membuang kepala korban, sebuah motor Honda Scoopy warna coklat milik korban dan sepeda motor Yamaha Mio Soul GT warna merah milik pelaku, diamankan petugas kepolisian guna keperluan penyidikan.
Diberitakan sebelumnya, warga Blitar digegerkan atas temuan mayat dalam koper berwarna hitam di bawah jembatan jalan nasional Blitar-Kediri. Mayat tanpa kepala, korban mutilasi itu ditemukan pencari rumput bernama Imam dan dilaporkan ke kepala desa, Rabu (3/4/2019).