FaktualNews.co

Paus Fransiskus Cium Kaki Pemimpin Sudan untuk Perdamaian

Internasional     Dibaca : 964 kali Penulis:
Paus Fransiskus Cium Kaki Pemimpin Sudan untuk Perdamaian
Paus Fransiskus Cium Sepatu Pemimpin Tertinggi Sudan Selatan (Foto: Standar Media)

FaktualNews.co – Pemimpin tertinggi Katolik, Paus Fransiskus, melakukan hal yang cukup mengejutkan. Dia berlutut untuk mencium kaki para pemimpin Sudan Selatan yang sebelumnya berperang.

“Aku memintamu sebagai saudara untuk tetap damai,” kata Paus.

Paus mendesak para pemimpin Sudan itu agar tidak kembali ke perang saudara.

Dilaporkan Standar Media, Paus memohon ke Presiden Salva Kiir, mantan pemimpin pemberontak Riek Machar, dan tiga wakil presiden lainnya untuk menghormati gencatan senjata yang mereka tandatangani.

Dia juga ingin para pemimpin Sudan itu untuk membentuk pemerintah persatuan bulan depan.

“Aku memintamu sebagai saudara untuk tetap damai. Saya bertanya dalam hati, mari kita maju. Akan ada banyak masalah tetapi mereka tidak akan mengalahkan kita. Atasi masalah Anda,” kata Paus.

Para pemimpin Sudan itu tampak terpana ketika Paus berlutut dan dengan susah payah mencium sepatu dari dua pemimpin utama yang berseberangan. Vatikan menyatukan para pemimpin Sudan Selatan dan mengajak doa bersama di dalam kediaman Paus.

Upaya Sembuhkan Perpecahan

Upaya menyembuhkan perpecahan pahit itu untuk menyatukan pemerintah Sudan.

“Akan ada pergulatan, perselisihan di antara kamu, namun bertahanlah, di dalam kantor ini, untuk berbicara,” kata Paus.

“Tapi di depan orang-orang, berpegangan tanganlah bersatu. Jadi, sebagai warga negara sederhana, Anda akan menjadi bapak bangsa.”

Sudan, yang sebagian besar beragama Islam, dan selatan yang sebagian besar beragama Kristen, berperang selama beberapa dekade sebelum akhirnya, Sudan selatan merdeka pada 2011.

Sekitar 400.000 orang tewas dan lebih dari sepertiga dari 12 juta orang di negara itu hilang, memicu krisis pengungsi terburuk di Afrika sejak genosida Rwanda 1994.

Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan pada September.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
dream.co.id