FaktualNews.co

Rokok Elektrik Bahaya untuk Kesuburan Pria, Sebabkan Impotensi?

Kesehatan     Dibaca : 1223 kali Penulis:
Rokok Elektrik Bahaya untuk Kesuburan Pria, Sebabkan Impotensi?
I;ustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Bagi sebagian orang, rokok elektrik (vape) merupakan pengganti rokok karena dianggap lebih aman. Namun hal tersebut belum tentu benar.

Selain belum ada studi dalam jangka panjang yang dapat menentukan dengan pasti apa saja bahaya rokok elektrik, para peneliti menduga vape merusak tubuh dengan cara yang sedikit berbeda dari rokok tembakau biasa. Beberapa efek vape bisa berbahaya bagi kesehatan reproduksi pria.

Apa bahaya rokok elektrik bagi kesuburan pria?

Salah satu keunggulan rokok elektrik adalah uap yang dihasilkan hanyalah berupa uap air, bukan asap polusi hasil pembakaran kertas dan daun tembakau. Tapi tetap saja, banyak pakar kesehatan yang berpendapat bahwa uap dari rokok elektrik masih mengandung nikotin, beserta senyawa kimia lainnya seperti formalin, acrolein, propylene glycol, dan gliserin.

Meskipun jumlah nikotinnya memang lebih sedikit daripada rokok tembakau, uap air tersebut tetap bersifat karsinogenik dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada tubuh manusia.

Bahaya rokok elektrik berpotensi menimbulkan gangguan konsepsi pada pasangan. Studi pada hewan tikus menunjukan uap air yang dihasilkan vape dapat menurunkan kemampuan reproduksi tikus jantan.

Efek paparan uap air dari vape semenjak tikus dalam kandungan menyebabkan tikus jantan memiliki jumlah sel sperma yang lebih sedikit dan mengalami sedikit kesulitan untuk membuahi sel telur untuk mendapatkan keturunan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada konferensi British Fertility menunjukan  bahwa cairan dalam rokok elektrik dan vape dapat merusak fungsi kesehatan reproduksi pria.

Salah satu peneliti, Dr. O’Neill, dilansir oleh Daily Mail, menyatakan bahwa dua rasa yang paling populer dari cairan vape yaitu kayu manis (cinnamon) dan permen karet justru berbahaya bagi perkembangan sel sperma.

Peneliti membandingkan sampel sperma dari 30 orang pria dan membandingkan aktivitas sel sperma berdasarkan cairan rasa dan kebiasaan menggunakan rokok elektrik.

Sel sperma dari individu yang menggunakan perasa kayu manis dengan konsentrasi lebih tinggi cenderung berenang lebih lambat dibandingkan pengunaan perasa dengan konsentrasi lebih rendah.

Sedangkan cairan dengan rasa permen karet memiliki efek yang lebih buruk karena berdampak pada jaringan testis dan menyebabkan kematian dini dari sel sperma dengan jumlah yang banyak. Ia juga menambahkan bahan dasar dari kedua cairan rasa tersebut menjadi berbahaya bagi kesehatan ketika mengalami pemanasan dan perubahan struktur kimia sehingga uap air yang dihasilkan vape mengandung racun.

Beberapa bahan perasa makanan pada cairan vape lainnya terdaftar sebagai bahan yang seharusnya dikonsumsi namun akan memberikan efek yang berbahaya ketika dihirup. Disamping bahan perasa sedikitnya ada sembilan racun berbahaya pada cairan rasa rokok elektrik tergolong bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi dan pemicu kanker.

Rokok tembakau dan rokok elektrik: mana yang lebih bahaya untuk kesehatan reproduksi pria?

Secara umum, bahaya rokok elektrik terhadap kesehatan reproduksi pria tidak jauh berbeda dengan merokok tembakau. Keduanya dapat menurunkan peluang seseorang memiliki keturunan. Baik merokok tembakau dan menghisap vape tetap mengandung nikotin yang dapat dipecah menjadi kotinin.

Studi di lab menunjukan kotinin dapat menyebabkan sel sperma bergerak lebih lambat sedangkan nikotin sudah terbukti dapat mengurangi jumlah sel sperma dan menurunkan kemampuan untuk membuahi sel telur.

Masalah konsepsi yang ditimbulkan dari rokok elektrik tidak hanya mempengaruhi kualitas sel sperma namun, sama halnya dengan merokok, uap air rokok elektrik juga dapat menyebabkan impotensi.

Penelitian oleh Susan Hodgekin seorang ahli statistik di Institut Maryland menujukan adanya korelasi antara menggunaan vape terhadap kejadian disfungsi ereksi. Dilansir National Report, Hodgekin menyatakan bahwa data yang ia miliki menunjukan 99% kasus difungsi ereksi pada pria berusia 20-40 tahun terjadi setelah mereka memiliki kebiasan menghisap vape.

Ia berpendapat bahwa uap air dari vape adalah sumber masalah kesehatan pada organ reproduksi pria dan menyarankan untuk tidak menghirup asap dari rokok elektrik.

Meskipun demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut bagaimana efek patologis dari disfungsi ereksi sebagai bahaya rokok elektrik.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Sumber
hellosehat.com