FaktualNews.co

Target 90 Persen Pemilih, TPS di Sumenep Gunakan Konsep “Arabian Style”

Politik     Dibaca : 961 kali Penulis:
Target 90 Persen Pemilih, TPS di Sumenep Gunakan Konsep “Arabian Style”
FaktualNews.co/Supanjie/
TPS bernuansa timur tengah di Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di RT 01 / RW 06 Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memiliki cara unik sebagai upaya mengurangi angka golongan putih (golput) dalam Pemilihan Umum. Rabu (17/4/2019).

Masih dalam nuansa peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan menyambut bulan suci Ramadan 1440 H, menjadi landasan warga disana mengambil konsep “Araban Style” dalam menghias tempat pencoblosan.

Pantauan media ini, dari arah depan tampak pintu masuk sebelah kanan dan kiri bertuliskan “Ahlan Wasahlan” dengan bahan dasar benner. Bahkan sebelum masuk ke bilik suara, anekan jajanan khas arab disiapken secara gratis oleh panitia.

Ketua RT 01 / RW 06 Desa Kolor, Ibnu Hajar menyampaikan, model TPS “Arabian Style” diangkat karena masih kentalnya nuansa peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, yang sebentar lagi juga akan menyambut datangnya bulan Ramadan.

“Pertama kita kan baru merayakan Isra Miraj dan sebentar lagi juga akan masuk bulan suci Ramadan, jadi nuansa arabian ini kita munculkan,” kata Ibnu ditemui media ini, di lokasi pemungutan suara.

Kemudian, lanjut budayawan muda ujung timur pulau Madura ini, ide tersebut muncul sebagai upaya memantik animo masyarakat untuk datang ke TPS, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menargetkan tingkat kehadiran mencapai 90 persen.

“Panitia menargetkan warga yang menyalurkan hak suaranya mencapai 90 persen, dari 251 hak pilih yang ada,” imbuhnya.

Konsep unik ini, kata Ibnu sudah menjadi tradisi warganya setiap pelaksanaan pemilu, bahkan untuk hari ini, selain panitia mengenakan pakaian model arab, segala jenis kuliner arab pun disajikan secara gratis untuk warga yang datang menggunakan hak suaranya.

“Karena konsepnya ini arabian, petugasnya mengenakan pakaian model arab, lagu lagunya juga arabian, bahkan kulinernya kita angkat kuliner arab. Ada kurma, kismis, kacang arab dan lainnya,” sambungnya.

Kendati demikian, walaupun mengangkat tema arabian, kuliner khas madura turut disajian secara gratis, sebagai bentuk perpaduan konsep Arab dan Madura.

“Selain berbagai jenis kuliner arab, kita juga padukan dengan kuliner khas madura, ada kurkit, minuman pokak dan semacamnya, dan gratis, semua itu merupakan sumbangan warga,” tegas Ibnu.

Usai mencoblos, di pos terakhir saat warga mencelupkan jarinya ke tinta, ada petugas yang memberikan minyak wangi dengan dioleskan di tangan.

“Sebelum pulang, setelah nyoblos dan menyelupkan jarinya ke tinta, kita oleskan minyak wangi di tangan mereka, pokoknya nuansa arabnya cukup kental,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul