FaktualNews.co

Asesoris Berbahan Kulit Trenggalek, Tembus Pasar Nasional

Ekonomi     Dibaca : 1295 kali Penulis:
Asesoris Berbahan Kulit Trenggalek, Tembus Pasar Nasional
FaktualNews.co/Suparni/PB/
Agus Sukarim perajin dompet.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Berbekal ilmu dan pengalaman selama lima tahun merantau di Kota Udang, Sidoarjo menjadi titik balik kesuksesan bagi Agus Sukarim warga Desa Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Dengan modal  ilmu dan pengalaman yang dia miliki dalam membuat beragam pernak pernik asisoris yang terbuat dari kulit, menjadikannya sukses. Bahkan produk yang ia hasilkan  mampu menembus pasar nasional.

“Kalau orang dulu lulus sekolah rata-rata pasti merantau. Kebetulan saya dulu ikut saudara di Sidoarjo yang membuat dompet, tas, sandal dan beragam kerajinan lainnya dari kulit,” ucap Agus Sabtu (20/4/2019).

Agus juga mengakui, menjadi pelaku usaha rupanya tidak semulus yang dia bayangkan. Berkat tekad dan semangat serta ketekunan yang dia miliki, mampu membuktikan di tengah ketatnya persaingan dibidang usaha serupa bisa menunjukkan perkembangan positif.

” Dalan menjalankan usaha yang berbahan dari kulit sapi ini, saya dibantu dua karyawan dan  saat ini sudah mampu menghasilkan puluhan produk setiap bulannya,” jelasnya.

Agus juga menjelaskan, saat ini rata-rata produk yang dihasilkan setiap bulannya sekitar 60 produk. Dan produk hasil tangan-tangan terampil itu akan didistribusi di beberapa toko di Kabupaten Trenggalek hingga di beberapa kota lainnya.

“ Produk ini saya kirim ke Jakarta, Surabaya dan beberapa kabupaten/kota lainnya. Kemarin ada yang kami kirim ke pulau Lombok juga,” terang Agus.

Menurut Agus, soal harga bervariasi hanya menyesuaikan tingkat kerumitan. Sebab, dari beberapa produk yang dibuat memiliki beragam motif dan corak yang berbeda.

” Misalnya motif buaya, motif jeruk dan beberapa motif lainnya. Untuk harga yang paling murah Rp 5 ribu juga ada. Yang paling mahal ada yang ratusan ribu, menyesuaikan pesanan juga. Misal tas harga ada yang Rp 500 ribu,” tuturnya.

Ditambahkan Agus, untuk harga jual itu sudah ideal dengan tingkat kerumitan saat memproduksi. Dalam memproduksi kerajinan kulit itu membutuhkan tingkat kehati-hatian yang lebih. Salah sedikit saja barang tersebut tidak bisa lagi berproses dan harus diganti dengan barang yang utuh.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin