JOMBANG, FaktualNews.co – Kepolisian Resort Jombang, Jawa Timur, meminta masyarakat tidak membuat atau menyebarkan berita bohong atau hoax terkait Pemilu 2019. Polisi pun tidak segan menindak secara tegas pelaku penyebar hoax dengan ancaman pidana.
Hal ini disampaikan Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto, menyikapi beredarnya video yang berisi tentang dugaan kecurangan Pemilu dimana disebutkan bahwa kejadian tersebut ada di KPU Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Video tersebut bahkan sempat membuat resah masyarakat setempat.
Menyikapi hal ini, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya langsung berupaya melakukan konfirmasi kebenaran dari video tersebut kepada Ketua KPU Jombang. Polisipun mulai melakukan investigasi untuk mencari asal muasal video berdurasi tiga menitan tersebut dibuat.
“Kami sudah klarifikasi dengan Ketua KPU Jombang dan memastikan bahwa kejadian tersebut bukan di Jombang. Kami juga telah menyebar informasi ke wilayah di seluruh Indonesia untuk mendapatkan informasi asli kejadian tersebut kapan dan dimana, “bebernya, Senin (22/04/19).
Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto menuturkan, selain melakukan penyelidikan terhadap pihak yang menyebarkan video tersebut. Pihaknya juga mengimbau agar masysrakat tidak turut menyebar luaskan berita apapun tentang Pemilu yang belum jelas kebenaranya.
Dalam kesempatan ini, Kapolres juga memastikan bahwa selama jalannya Pemilu hingga tahap rekapitulasi di tingkat Kecamatan di wilayah Kabupaten Jombang berjalan aman dan kondusif.
“Kami akan melakukan penyelidikan siapa yang mengupload video tersebut. Dan kami himbau agar masyarakat tidak membuat dan menyebarkan berita hoax karena ancamannya pidana, “tegasnya.
Sebelumnya, warganet di Jombang, Jawa Timur dibuat heboh dengan beredarnya video yang berisi tentang dugaan kecurangan Pemilu 2019 ini. Video tersebut diunggah di akun media sosial youtube oleh beberapa channel. Video itu menggambarkan sejumlah emak-emak meluruk Kantor KPU Kabupaten Jombang lantaran menduga ada kecuragan pada jalannya Pemilu.
Berdasarkan pantauan, ada beberapa video yang diunggah oleh beberapa pemilik akun youtube. Dua diantaranya akun bernama Hijrah Channel dan TV explore news. Dua channel tersebut memberitakan bahwa ada belasan emak-emak menggeruduk kantor KPU Jombang dengan judul “indikasi curang, emak-emak labrak gudang KPU di Jombang, Jatim” dan “Curang Emak-emak labrak kantor KPU di Jombang”.
Bahkan, berdasarkan pantauan, salah satu akun ini sudah dilihat oleh belasan ribu orang.
Dalam Video yang berdurasi rata-rata 3 menit an ini , nampak beberapa orang yang sebagian besar merupakan kaum hawa. Mereka melabrak petugas karena mengaku menemukan adanya pemindahan surat suara secara diam-diam ke gudang yang bukan peruntukannya oleh oknum tak bertanggung jawab.
Padahal seharusnya, sesuai tahapan dan aturan menurut mereka surat suara tersebut dikirim ke Kantor Kecamatan untuk dilakukan rekapitulasi oleh petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan).
“Ini kami menyaksikan, kok ada banyak kotak suara dibawa masuk gudang ini, ada apa ini, kan nggak boleh, kami lihat lho,” ujar beberapa ibu-ibu yang ada dalam video tersebut.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ketua KPU Kabupaten Jombang, Muhaimin Shofi secara tegas membantah bahwa kejadian itu terjadi di KPU Jombang. Selain tidak benar atau hoax, kata dia, tidak ada ciri-ciri yang menggambarkan bahwa kejadian tersebut ada di gudang KPU Jombang.
Muhaimin menambahkan, saat ini proses rekapitulasi hasil pemungutan suara masih berlangsung di masing-masing Kecamatan. Sehingga tidak ada satupun surat suara yang sudah dibawa ke gudang KPU.
“Itu hoax dan bukan ada di KPU Jombang. Di kami sampai hari ini tetap kondusif, kami ada beberapa gudang. Selain di KPU ada di gedung Tennis Indoor dan GOR Merdeka, dan semua tidak ada ciri-ciri seperti di gudang kami, “tegasnya.