FaktualNews.co

Tolak Pembongkaran Irigasi Oleh Imasco Semen di Jember, Diwarnai Aksi Saling Dorong

Peristiwa     Dibaca : 1985 kali Penulis:
Tolak Pembongkaran Irigasi Oleh Imasco Semen di Jember, Diwarnai Aksi Saling Dorong
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Demo penolakan pembongkaran irigasi oleh PT Imasco Semen Asiatic, di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

JEMBER, FaktualNews.co – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Jember, menggelar demonstrasi di depan Pemkab setempat, Senin (22/4/2019) berlangsung ricuh.

Aksi menolak rencana pembongkaran dan pembelokan irigasi yang dilakukan PT Imasco Semen Asiatic, di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu diwarnai aksi saling dorong mahasiswa dengan petugas.

Kericuhan penolakan pembongkaran dan pembelokan irigasi yang dilakukan PT Imasco Semen Asiatic tersebut dipicuh, kekecewaan mahasiswa karena tidak ditemui Bupati Jember Faida.

“Kami akan terima aspirasi adik-adik mahasiswa dan masyarakat. Nantinya akan kami sampaikan kepada bupati,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya yang mewakili bupati untuk menemui para mahasiswa PC PMII Jember itu.

Korlap aksi, Faizal Efendi Utomo, megatakan mahasiswa dan petani di Puger, tidak terima dengan tindakan yang dilakukan PT. Imasco Semen Asiatic. Karena pembelokan saluran irigasi itu dikhawatirkan mengganggu persawahan.

Pihaknya berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah dan juga wakil rakyat di DPRD Jember, terkait nasibh para petani tersebut. “Tindakan membelokkan irigasi itu, bahkan sempat ditentang para petani di sana, tetapi tidak digubris dengan baik, bahkan jika dipaksa dilakukan, berpotensi sawah akan kekeringan. Mohon kepada ibu bupati untuk memperhatikan nasib petani ini,” tegas Faizal.

Informasi dari masyarakat, pihak perusahaan menawarkan akan membuatkan 17 sumur bor. Namun hal itu menurut masyarakat akan berdampak terjadinya kekeringan di wilayah Kecamatan Puger Kulon dan Puger Wetan.

Sehingga PC PMII bersama tokoh masyarakat dan masyarakat di sekitar pabrik sudah berupaya untuk bertemu dan menuntut untuk menyampaikan amdal secara terbuka. Namun Faizal menyayangkan hingga saat ini belum ada respon dari pihak perusahaan. “Sehingga kami menuntut, agar rencana pembelokan saluran irigasi itu dihentikan, dan tidak melakukan pengeboran sumur sebanyak 17 titik itu,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul