FaktualNews.co

Silpa Naik, Pansus LKPJ DPRD Trenggalek Semprot Pemkab

Birokrasi     Dibaca : 832 kali Penulis:
Silpa Naik, Pansus LKPJ DPRD Trenggalek Semprot Pemkab
FaktualNews.co/Suparni PB/
Jubir Pansus LKPJ Agus Cahyono saat sampaikan catatan di LKPJ Bupati tahun 2018

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Trenggalek tahun 2018 menuai sorotan dari kalangan legislatif. Bahkan para wakil rakyat sempat dibuat pusing dengan kinerja eksekutif.

Juru Bicara Panitia Kusus (Pansus) LKPJ DPRD Trenggalek, Jawa Timur, Agus Cahyono mengatakan, LKPJ yang disampaikan eksekutif masih sangat minim data dan masih bersifat global. Karena hanya menunggu dari hasil Badan Pusat Statistik (BPS) padahal Litbang Bappeda juga bisa menyajikan data apabila memang bekerja.

Dikatakan Agus Cahyono, kurangnya data dengan detail ini hampir setiap tahun. Jadi gini, misalkan tentang Silpa, sebenarnya silpa itu klasik dan setiap tahun pasti ada namun pada tahun 2018 kemarin cukup banyak. Sehingga juga masuk menjadi catatan pansus, karena Pansus juga minta bahwa LKPJ itu harus dilengkapi dengan data yang detail.

“Seharusnya penyajian data dalam LKPJ misal tentang silva. Silva itu ada dua macam, silva bebas dan terikat,” ungkapnya

Disampaikan Agus, kalau silpa bebas di tahun 2018 itu sudah bisa direncanakan dan digunakan untuk tahun 2019. Jika terikat, karena sudah terikat maka sudah masuk dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh amanat undang-undang. Dan silpa terikat itu kan sudah jelas, sasaran jelas, ditujukan apa jelas dan kegiatan jelas hingga nominalnya jelas.

“Namun kenapa masih menjadi silva, karena silpa terikat ini juga berdampak pada segi ekonomi. Misal guru yang sudah mendapat sertifikasi kok malah tidak cair, pada akhirnya daya beli menjadi turun. Jika cair tepat waktu, itu kan menjadi efek ekonomi juga,” ujarnya

Maka dari itu silpa ini menjadi catatan di pansus karena dalam LKPJ tidak di sajikan data dan rincian detailnya. Sehingga pansus meminta perbaikan kedepan untuk LKPJ mendatang dengan data yang lebih detail. Misal silpa sekian, silpa bebas sekian dan terikat sekian.

“Kenapa muncul data tersebut, faktornya apa saja. Jika diidentifikasi sejak awal, paling tidak bisa meminimalisir di tahun berikutnya. Jadi selama ini masih belum sedetail itu, masih bersifat global,” tutup Agus.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin