FaktualNews.co

Usai Jaga TPS, Anggota Linmas di Pasuruan Meninggal

Peristiwa     Dibaca : 978 kali Penulis:
Usai Jaga TPS, Anggota Linmas di Pasuruan Meninggal
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Suryatin, istri alamrahum Tohiron saat ditemui di rumahnya

PASURUAN, FaktualNews.co – Meninggalnya Tohiron (40), warga Jalan Soekarno-Hatta Gg 2 Nomor 8, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, yang merupakan petugas Linmas jaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21, di Kelurahan Karanganyar, pada Minggu (21/4/2019) malam, membuat kaget pihak keluarga.

Betapa tidak, Tohiron yang selama ini tak punya riwayat sakit apapun ini tiba-tiba meninggal. “Setelah dua hari satu malam selesainya penghitungan suara dan pergeseran kotak suara ke kelurahan, suami saya mulai kelihatan capek. Tapi tak dihiraukannya dan Mas Tohiron seperti biasanya buka warung kopi di sebelahnya SPBU Gading,” ujar Suryatin (39), istri almarhum, Selasa (23/4/2019).

Pada Jumat tanggal 19 April, almarhum mengeluhkan sakit. Tak hanya itu, sakitnya disertai keluarnya air liur bercampur darah segar. Kuatir atas kesehatan suaminya, Suryatin membawanya berobat ke RSUD dr R Soedarsono, pada Sabtu siang, agar mendapatkan pertolongan medis. Dari rangkaian penanganan tim medis, akhirnya almarhum di rawat inap.

Namun dalam perjalanan rawat inap tersebut, Tohiron kondisinya kurang membaik, hingga bapak dua anak inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (21/4/2019) malam. Sementara dari diagnosa dokter yang merawatnya, bahwa almarhum divonis mempunyai sakit demam panas tinggi hingga menyerang organ otaknya. “Kami hanya pasrah saja,” tutur Suryatin.

Para tetangganya tak menyangka kalau almarhum secepat itu meninggal dunia. Almarhum adalah seorang pekerja keras. Keinginannya ikut bertugas di TPS hanya dengan gaji Rp 375 itu, rencananya untuk dibelikan handphone anak tercintanya. Bahkan gaji yang tak sebanding dengan jerih payahnya menjaga TPS yang begitu berat. “Alamarhum orang yang baik,” kata Paimo, salah satu warga sekitar.

Namun sayangnya hingga kini belum ada pihak penyelenggara Pemilu yang bertakziah ke rumah almarhum, apalagi memberikan santunan pada keluarga Tohiron, yang disebut merupakan penjaga proses demokrasi ini. Bahkan disebut, dia sebagai petugas Linmas itu, kali pertama dilakukannya demi untuk menyenangkan anaknya, yakni, Anggi Meirina (14) siswa sebuah SMP.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin