FaktualNews.co

Anggota KPPS di Pasuruan Meninggal Usai Lakukan Tugasnya

Peristiwa     Dibaca : 1022 kali Penulis:
Anggota KPPS di Pasuruan Meninggal Usai Lakukan Tugasnya
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Sri Wahyuni, putri almarhum yang menunjukkan bukti bahwa Busai, anggota KPPS 7 di TPS 005, Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, FaktualNews.co – Seorang penjaga demokrasi di Pasuruan meninggal usai lakukan tugasnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tepatnya di TPS 005 di Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Yakni, Busai (62), anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal pada Senin (22/4/2019) lalu.

Almarhum, yang kesehariannya buruh tani asal Dusun Pejaten, Desa Wotgalih ini, meninggal setelah dilakukan perawatan selama 5 hari di Puskesmas setempat hingga dilanjutkan ke RSUD Grati, karena mengeluh kecapekan, setelah melakukan tugasnya di TPS 005.

“Bapak meninggal setelah melaksanakan tugasnya di TPS 005 Desa Wotgalih,” ujar Sri Wahyuni, putri almarhum, Rabu (24/4/2019).

Menurut Sri, bapaknya menjadi petugas KPPS, saat itu Rabu (7/4/2019) pukul 06.00 WIB, seperti petugas lainnya melakukan pekerjaannya. Namun sekitar pukul 17.00 WIB, bapaknya mengeluh kelelahan.

“Oleh ketua KPPS, bapak saya diminta untuk istirahat di rumah dan diminta agar digantikan oleh saudara saya untuk sementara lantaran harus ada gantinya di TPS 005,” jelas dia.

Setelah 2 hari, tepatnya pada tanggal 19 April 2019, kondisi Busai belum juga membaik. Hingga akhirnya pihak keluarga melarikannya ke Puskesmas Wotgalih untuk rawat inap. Namun 3 hari pasca opname, keadaan Busai berangsur pulih dan dibawa pulang ke rumah oleh pihak keluarga. Namun pada malam harinya, buruh tani ini kembali drop, hingga dilarikan ke RS Grati.

Namun takdir berkata lain, upaya keluarga sudah maksimal, hingga Busai dinyatakan meninggal dunia pada Senin (22/4/2019) malam.

“Bapak bekerja sesuai tugasnya saat itu, karena mengeluh sakit ya disuruh istirahat. Kami berharap dengan meninggalnya bapak ini, paling tidak ada perhatian dari panitia penyelenggara,” harap Sri.

Busai dimakamkan keesokan harinya yakni pada Selasa (23/4/2019) di Pemakaman Desa Wotgalih. Tentu saja, dengan meninggalnya Busai ini menambah daftar deretan petugas penjaga demokrasi di tanah air yang meninggal dalam melaksanakan tugasnya untuk suksesnya pilpres dan pileg di Pemilu 2019 ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul