Antisipasi Mahalnya Tiket Pesawat Jelang Ramadan dan Lebaran
FaktualNews.co – Masih tingginya harga tiket pesawat dikhawatirkan berdampak pada daya beli masyarakat jelang momentum ramadan dan lebaran.
Bank Indonesia (BI) pun, telah menyiapkan langkah antisipasi untuk membendung dampak dari masih tingginya harga tiket pesawat kepada inflasi.
Untuk mengantisipasi lonjakan dari tingginya harga tiket pesawat, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, meminta masyarakat untuk memesan tiket jauh-jauh hari. “Bagaimana antisipasinya, masyarakat pesan tiketnya jauh-jauh hari, seperti itu,” katanya seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (24/4/2019).
Kenaikan harga tiket pesawat khususnya rute domestik sudah terjadi sejak awal Januari 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, peningkatan harga tiket pesawat telah menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen pada inflasi Maret 2019.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku telah memiliki opsi untuk kembali menurunkan harga tiket pesawat di tingkat maskapai penerbangan. Menurutnya, ada dua opsi yang nantinya bakal dilakukan Kementerian Perhubungan dalam menyesuaikan harga tiket pesawat sesuai dengan sub-harga yang telah disepakati.
“Kita cari solusinya. Apakah kita menetapkan sub-price atau kita menurunkan batas atas. Mana yang secara legal memang dimungkinkan,” katanya saat ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Budi menuturkan, salah satu penyebab masih mahalnya tiket pesawat yang ditawarkan oleh sejumlah maskapai pun tidak lepas dari aski korporasi. Sehingga, tarif batas atas selama ini yang dipakai oleh sejumlah maskapai tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku.
