Peristiwa

Pelaku dan Korban Pembunuhan di Jember Teman Akrab, Motif Diduga Sakit Hati

JEMBER, FaktualNews.co – Pelaku pembunuhan Dadak Priyanto (58), warga Lingkungan Patrang Tengah, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember, merupakan teman akrab korban.

Pelaku Bambang (45) warga Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember dan korban sudah seperti keluarganya sendiri. Bahkan tersangka yang berprofesi sebagai sopir bus antar kota ini sering menginap dirumah Dadak.

Pembunuhan Dadak ini diduga bermotif asmara, karena korban diduga membawa kabur dan selingkuh dengan istri tersangka.

Namun, motif pembunuhan warga Jember ini tidak diketahui oleh istri korban, Diah Suparwati. Perempuan 59 tahun itu hanya bisa menangis saat melihat jenazah suaminya yang tewas akibat ditusuk di bagian leher.

“Saya tidak tahu apa masalahnya, tiba-tiba melihat suami dan Bambang itu berkelahi,” kata Diah Suparwati, Kamis (25/4/2019).

Menurut Diah, korban dan pelaku adalah teman bisnis jual beli kendaraaan. Selain makelar mobil, pelaku adalah sopir bus antar kota. Dikeluarga korban, pelaku adalah teman dekat. “Pelaku sering menginap disini,” jelasnya.

Diah juga menyampaikan, jika sebelum membantai suaminya, pelaku datang dengan membawa tas pakaian. “Entah akan berangkat nyopir atau pulang dari nyopir. Dugaan motifnya karena apa? Saya juga tidak tahu,” sambungnya.

Perkelahian yang berujung tewasnya Dadak, kata Diah awalnya pelaku datang ke rumahnya dengan marah dan membawa sebilah pisau, sementara korban hanya tangan kosong.

“Suami saya berusaha menendang Bambang, tetapi dibalas juga dengan menyabet pisau dengan membabi buta,” katanya.

Kemudian pisau itu patah, dan mengambil pisau dapur lainnya milik korban yang berada di atas meja. “Lanjut disabetkan pisau itu ke suami saya. Karena takut dan khawatir, saya berusaha mau melerai. Tapi dilarang, dan suami saya minta agar memanggil tetangga untuk melerai,” katanya.

Diah pun berlari keluar mencari pertolongan. Namun karena pelaku membawa pisau, tetangga korban takut masuk ke dalam rumah. “Tetangga takut masuk rumah. Hanya saya sendirian yang masuk dan mendapati suami saya bersimbah darah dan sudah meninggal dunia,” kata dengan kembali terisak.

Terpisah salah seorang tetangga korban, Rudi Rahman, menuturkan korban dituduh selingkuh dengan istri pelaku.

Nah lanjutnya, saat datang ke rumah korban, pelaku ini marah-marah dan menuduh istrinya dibawa kabur. Karena sepengetahuan pelaku, istrinya selingkuh dengan korban dan kabur dari rumah sudah beberapa hari ini.

“Katanya ini masalah perempuan, korban selingkuh dengan istrinya pelaku, dan informasi yang diterima pelaku, korban kabur dengan istrinya itu,” katanya.

Sehingga karena dendam dan marah, pelaku datang dan membacok korban dengan sadis. “Saat kejadian ada istri korban, dan langsung teriak histeris melihat suaminya dibacok korban. Kejadian di ruang tamu, dan bersimbah darah. Dicelurit di lehernya. Tapi pelaku tidak kabur,” katanya.

Pasca kejadian, pelaku langsung kabur namun berhasil ditangkap saat akan naik angkutan kota (angkot) Lin di kawasan Desa Baratan.

Penangkapan tersangka tersebut dipimpin langsung Kapolsek Patrang AKP Mahrobi Hasan, dengan menyanggong di pinggir jalan. “Kapolsek sendiri yang menangkap, disanggong dan tersangka ditangkap sebelum naik angkutan umum,” kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, Kamis (25/4/2019).

Penangkapan yang dilakukan terhadap tersangka, di Kawasan Desa Baratan sebelah Pom Bensin. “Kami menangkap tersangka selang waktunya 5 jam dari kejadian pembunuhan itu,” katanya.

Lebih jauh Kusworo menyampaikan, barang bukti mata pisau yang digunakan tersangka sudah ditemukan dan menyangkut di pohon belakang rumah korban. “Kemudian baju yang ada darah korban kita cocokan dengan tes DNA, dan juga sandal yang ada bercak darah,” tutur Kusworo.