Peristiwa

Kebakaran Landa Kantor BPBD Mojokerto, Pegawai Berhamburan

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kawasan rawan bencana alam. Oleh karena itu masyarakat dituntut untuk meningkatakan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Dari data yang di dapat dari Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, sepanjang 2019 hingga saat ini sudah terjadi 43 kali bencana banjir dan 18 bencana longsor. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Mojokerto mengadakan simulasi Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2019, Jumat (26/4/2019).

“Hari ini, gedung BPBD Kabupaten Mojokerto telah terjadi gempa hingga kebakaran. Dan puluhan korban jiwa berjatuhan karena tertimpa material bangunan hingga sesak terlalu banyak menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini.

Proses evakuasi dilakukan oleh potensi relawan yang ada di kabupaten Mojokerto, TNI/Polri dengan sigap. Mulai dari pemadaman api dengan mendatangkan dua water canon. Hingga simulasi proses evakuasi dengan vertikal rescue. Apabila terdapat bencana kebakaran yang berada dalam gedung.

Kata Zaini, simulasi ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana yang hingga sampai saat ini masih berpotensi.

“Penelitian dari Jepang menyebutkan, orang yang selamat dari bencana merupakan diri sendiri mencapai 30%. 15 % dari tetangga dan orang lewat, sedangkan petugas hanya 1%. Sehingga kalau masyarakat menunggu petugas makan bencana akan melahapnya,” tutur Zaini.

Maka dari itu, lanjut Zaini kebanyakan orang yang selamat dari bencana merupakan orang yang sigap dan faham yakni dirinya sendiri. Sedangkan melihat dari beberapa kejadian bencana yang ada di Kabupaten Mojokerto. Pemerintah telah melakukan evaluasi mulai menyiapkan segala sarana prasarana.

Seperti dibidang kebakaran, pemerintah akan merencanakan menambahkan armada mobil pemadam kebakaran yang akan disiapkan di beberapa titik. Yakni di wilayah Utara sungai dan wilayah Jabung.

“Sejauh ini kan pemerintah Kebupaten Mojokerto hanya memiliki 4 pemesan kebakaran yang di bagi di dua lokasi. Yakni Mojosari dan Mako BPBD. Ini kita merencanakan akan menambah dan akan di taruh di beberapa titik, sehingga bila terjadi kebakaran, dengan cepat bisa datang ke lokasi kejadian,” imbuhnya.

Selain itu, Zaini juga menuturkan bakal merencanakan pembentukan (TRC) Team Reaksi Cepat di di setiap kecamatan. “Seperti Tagana kita akan diapakan TRC di setiap kecamatan,” pungkasnya.