FaktualNews.co

Meski Gagal Nyaleg, Tukang Pijat Keliling di Kota Mojokerto Tak Stres

Politik     Dibaca : 1418 kali Penulis:
Meski Gagal Nyaleg, Tukang Pijat Keliling di Kota Mojokerto Tak Stres
FaktualNews.co/Amanu/
Hasymi Munahar, tukang pijat yang nyaleg pada Pemilu 2019

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Hasymi Munahar (51) tukang pijat keliling yang maju menjadi caleg anggota DPRD Kota Mojokerto pada Pemilu 2019 kembali gagal. Meski demikian, Hasyim tak pernah menyesal untuk mencoba peruntungan di panggung politik.

Bapak dua anak asal Lingkungan Sinoman, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini mengisahkan perjuangannya mendulang suara di dapil tersebut. Pada masa kampanye yang lalu, dia mengaku rajin menyambangi calon pemilih. Pada saat pencoblosan pada 17 April 2019 yang lalu, dirinya rela berada di TPS sembari mengobrol santai dengan warga sekitar.

Dia mengaku hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 8 juta untuk berkampanye. Serta mengandalkan langanannya yang kerap mengunakan jasanya dengan cuma-cuma. “Saya yakin tidak terpilih. Karena perolehan suara saya sangat sedikit,” katanya saat di datangi rumah kontrakannya, Perumahan Wikarsa, Desa Banjaragung, Puri, Kabupaten Mojokerto, Jumat (26/4/2019).

Pada Pileg tahun ini, Hasymi mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Mojokerto melalui PAN. Caleg nomor urut 5 ini bertarung di dapil Kecamatan Kranggan. “Tiap hari saya keliling selama masa kampanye, pagi dan sore. Dari pintu ke pintu, saya menawarkan jasa pijat sambil bagi-bagi stiker dan ngomongin program saya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hasymi juga memanfaatkan kemampuannya membuat pupuk untuk berkampanye. Dia membuat sendiri pupuk jenis NPK dan pupuk cair anti-hama. Pupuk cair tersebut dia olah menggunakan bahan kotoran kelinci, tembakau, jahe, kecubung, sambiloto, serta gadung.

“Pertimbangan saya pupuk ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Ada yang senang, bahkan ada yang menolak karena mereka tak yakin dengan kualitas pupuk ini. Padahal kotoran kelinci mempunyai kandungan NPK organik tinggi, juga anti hama,” ungkapnya.

Meski gagal terpilih sebagai anggota DPRD Kota Mojokerto, Hasymi mengaku tak menyesal. Salah satunya karena biaya kampanye yang dia keluarkan tergolong minim. “Saya tidak stres walupun gagal terpilih. Karena bagi saya nyaleg adalah hobi,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Bendahara DPD PAN Kota Mojokerto Wawan Setiyawan mengatakan, Hasymi hanya mendapatkan 51 suara di dapil II Kecamatan Kranggan. Suara itu paling banyak didapatkan Hasymi di Kelurahan Kranggan dan Miji, yaitu masing-masing 22 dan 20 suara.

Sementara caleg pesaingnya dari PAN di dapil yang sama, meraup suara jauh lebih tinggi dibandingkan Hasymi. Salah satu caleg meraih 1.429 suara. Ada juga yang mendapatkan 157 dan 148 suara.

“Mas Hasymi hanya dapat 51 suara di Kecamatan Kranggan,” cetusnya.

Pencalonan Hasymi tahun ini menjadi yang ke tiga kalinya. Pada Pileg 2009, dia maju melalui Partai Matahari Bangsa di dapil Kecamatan Magersari, sedangkan Pileg 2014 dia maju melalu Partai NasDem di dapil Kecamatan Prajurit Kulon. Namun, dua kali pencalonannya itu gagal.

Meski Gagal, Haysmi mengaku tetap akan mencalonkan diri pad pemilihan pemiliha berikutnya. “Saya malah berencana mencalonkan diri di DPRD Provinsi dapil Mojokerto-Jombang,” tegasnya Haysmi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin