FaktualNews.co

Balun Contoh Pluralisme di Lamongan yang Jadi Desa Wisata Religi

Nasional     Dibaca : 2066 kali Penulis:
Balun Contoh Pluralisme di Lamongan yang Jadi Desa Wisata Religi
FaktualNews.co/Ahmad Faisol/
Bupati Lamongan, Fadeli memukul gong saat peresmian Desa Wisata Religi di Desa Balun, Kecamatan Turi.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Tingginya toleransi antar umat beragama di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menjadikannya sebagai contoh pluralisme.

Di Desa Balun, Lamongan ada tiga agama berbeda yakni, Islam, Hindu dan Kristen. Tiga pemeluk agama ini hidup dan berdampingan dengan rukun.

Pemerintah Kabupaten Lamongan pun meresmikan kampung Desa Balun, menjadi Desa Wisata Religi.

“Dengan launching desa wisata religi ini diharapkan bisa lebih meningkat terus kebersamaan. Kita siarkan budaya dan tradisi sampai keluar dan bisa menjadi percontohan di Jawa Timur dan secara nasional,” kata Bupati Lamongan, Fadeli usai peresmian desa wisata religi pluralisme, Sabtu (27/4/2019).

Ditegaskannya, dengan diresmikannya desa Balun sebagai Desa wisata religi ini agar warga Lamongan bisa lebih semakin sadar untuk mengembangkan potensi wisata sebagai harapan pendapatan untuk memajukan daerah.

“Bisa dilihat Masjid, di depannya ada Gereja, di sebelahnya ada Pura, tapi bisa hidup berdampingan, guyup, rukun. Ini salah satu ikon-nya Lamongan, yang memang perlu terus kita angkat. Dengan potensi yang kita kembangkan ini bisa menjadi ikon atau kekuatan yang ada di desa dan menjadi contoh inspirasi desa-desa lain yang ada di Lamongan terus bertambah lagi,” ucap Fadeli.

Sementara itu Kepala Desa Balun, Khusyairi, menuturkan budaya atau potensi yang dimiliki desanya, sangat layak diresmikan sebagai Desa Wisata Religi, karena sudah memiliki embrio, kebudayaan dan kesenian yang bisa menarik wisatawan.

“Mulai pawai Ogoh-ogoh, banyak dikunjungi masyarakat dari luar Kota Lamongan, wisatawan ini akan kita kemas dengan baik, masyarakatnya memeluk agama Islam, Kristen dan Hindu, tetapi bisa hidup rukun, menjadi nilai jual dalam menarik minat wisatawan untuk mengadakan penelitian,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul