FaktualNews.co

Jumlah KPPS Meninggal di Pamekasan Bertambah Jadi Dua Orang

Peristiwa     Dibaca : 940 kali Penulis:
Jumlah KPPS Meninggal di Pamekasan Bertambah Jadi Dua Orang
FaktualNews.co/Mulyadi/
Keluarga korban saat berada di Pemakaman Muhammad Sali

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bertambah menjadi dua orang. Keduanya meninggal dunia lantaran mengalami kelelahan setelah melaksanakan tugasnya di TPS masing-masing.

Yakni, Muhammad Sali (59) dan Hendri Yulianto (33). Mohammad Sali merupakan KPPS di TPS 05 Dusun Morgunung, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan. Ia dinyatakan meninggal dunia karena kelelahan setelah menjadi panitia KPPS Pemilu 2019 pada Senin (29/04/19) sekitar pukul 12.30 WIB.

Sedangkan Hendri Yulianto anggota KPPS yang bertugas di TPS 02 Desa Laden Kecamatan Kota Pamekasan, meninggal pada tanggal 21 April 2019 karena kelelahan. “Sebelum meninggal suami saya (Mohammad Sali) mengeluh sesak napas karena kelelahan,” kata Nafiyah (52) istri Muhammad Sali, Selasa (30/04/19).

Nafiyah menceritakan, sebelum meninggal dunia suaminya dibawa ke klinik desa. Namun, setelah dibawa ke klinik desa, pihak perawat tidak bisa menanggung dengan alasan karena peralatan kesehatannya kurang lengkap. Kemudian Muhammad Sali dirujuk ke RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.

“Beliau di rumahsakit umum dirawat selama empat hari. Malam Minggu, beliau keluar dari rumah sakit karena kata dokter kondisinya sudah membaik,” jelas Nafiyah.

Namun, lanjut Nafiyah, Senin pagi Mohammad Sali kembali mengeluh sesak napas. “Beliau manggil saya untuk dipasangkan oksigen yang dapat dari klinik. Tapi nafas beliau semakin sesak, dan tiba-tiba berhenti. Lalu saat saya cek nadinya sudah gak berdenyut,” ucap Nafiyah sambil mengusap air matanya yang terus mengalir saat menceritakan keadaan suaminya yang telah tiada.

Sedangkan Misnari, adik korban, mengaku sangat terpukul dengan kepergian kakaknya. Menurutnya, gaji yang didapat dari KPU sebesar Rp 500 ribu tidak sebanding dengan nyawa kakaknya. Sampai saat ini, kata Misnari, belum ada dari pihak KPU Pamekasan yang menyambangi rumah kakaknya.

“Dari pihak KPU dan PPK masih belum ada yang ke sini,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin