Pembuang Bayi Dalam Kardus di Sidoarjo Ternyata Pelajar
SIDOARJO, FaktualNews.co – Setelah melakukan penyelidikan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Sidoarjo akhirnya berhasil mengidentifikasi ibu pembuang bayi dalam kardus di Dusun Sono RT 01 RW 02, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu.
Terduga pelaku pembuangan bayi di Sidoarjo adalah AS (16), warga setempat yang tak lain penemu bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut. AS saat itu melahirkan di dalam rumah. Karena takut ketahuan orang tuanya kalau mempunyai anak, dia bersekenario seakan-akan dia yang menemukan bayi tersebut.
“Jadi sebenarnya bukan membuang bayi, tapi si perempuan melahirkan sendiri bayi tersebut di dalam rumah. Namun karena takut ketahuan oleh orang tuanya kalau yang bersangkutan memiliki anak, maka dia mengaku kalau menemukan bayi tersebut,” ucap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris saat dikonfirmasi, Selasa (30/4/2019).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, AS merupakan pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dikawasan Krian. Dia tinggal bersama orang tuanya yang setiap harinya bekerja di pabrik berangkat pagi dan pulang setiap sore hari.
“Tinggalnya bersama orang tua. Orang tuanya itu bekerja di pabrik, berangkatnya pagi dan pulang sore,” kata Kades Candinegoro, Abdul Mujib.
Sebelum teridentifikasi ibu pembuang bayi tersebut, anggota Kepolisian Sektor Wonoayu terus melakukan upaya penyelidikan disekitar lokasi serta memeriksa saksi-saksi. Di lokasi kejadian, waktu itu tidak timukan tanda-tanda, salah satunya di semak-semak yang awalnya diduga oleh warga sekitar kalau terdengar jeritan.
“Kemarin anggota kepolisian juga memeriksa di lokasi, kata kanit reskrim, saya sudah ke TKP dan kami selidiki tapi kalau lewat belakang (semak-semak) tidak mungkin. Tapi saya minta tolong supaya dicari titik temunya, siapa pelakunya,” katanya.
Diketahui, warga Dusun Sono RT 01 RW 02, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu digegerkan dengan penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 48 centimeter di dalam kardus kemasan kecap di depan pintu belakang rumah, milik salah satu warga sekitar.
Bayi yang kondisi tali pusarnya belum diputus tersebut, kemudian dibawa ke Puskesmas Wonoayu untuk menjalani pemeriksaan serta perawatan khusus seperti pemberian imunisasi, vitamin serta ASI.