Empat Tembakan Renggut Nyawa Pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin
FaktualNews.co – Suara empat kali letusan tembakan menjadi saksi bisu saat nyawa Boris Nemtsov, pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin tewas ditembak orang misterius pada 28 Februari 2015.
Kala itu, pria yang biasa mengkritik Vladimir Putin tersebut tengah berjalan di jembatan dengan seorang wanita Ukraina, seperti dilansir dari Daily Mail.
Boris Nemtsov ditembak sebanyak empat kali dari belakang, hanya beberapa meter dari Kremlin, oleh orang tak dikenal. Namun wanita yang bersamanya diketahui selamat.
Kendati kerap berseberangan dengan Nemtsov, Putin mengecam penembakan mantan Wakil Perdana Menteri Rusia itu. Melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, Putin menyampaikan dugaannya bahwa penembakan Nemtsov terencana.
Peskov mengatakan, ada upaya provokasi sehubungan dengan rencana protes besar-besaran yang bakal dilakukan oposisi di Moskow pada 1 Maret 2015.
Nemtsov menjabat Wakil Perdana Menteri Rusia sejak 1997-1998 di masa kepresidenan Boris Yeltsin. Namun, begitu Vladimir Putin menjabat, ia tidak lagi berada di pemerintahan sejak 2003. Ia lantas membantu pembentukan beberapa partai dan menjadi oposisi yang mengkritik Vladimir Putin secara terbuka.
Politisi yang terbunuh itu dikenal sangat kritis terhadap inefisiensi pemerintah, juga soal korupsi yang merajalela, dan kebijakan Kremlin di Ukraina.
Selain berkutat di dunia politik, pria yang lahir pada 9 Oktober 1959 ini juga merupakan seorang ilmuwan. Ia meraih gelar Ph.D dalam bidang Fisika dan Matematika saat usianya masih 25 tahun.
Satu bulan pasca penembakan, pria bernama Zaur Dadayev ditangkap bersama rekannya, Anzor Gubashev. Dadayev mengakui tindakannya, sementara Gubashev membantah ikut terlibat dalam penembakan tersebut.
Dadayev beralasan membunuh Nemtsov lantaran ia tidak suka Nemtsov kerap mengkrtik Islam dan Ramzan Kadyrov.
Juni 2017, Dadayev dan empat orang lain yang terlibat pembunuhan Nemtsov dihukum. Dari kelima orang, Dadayev mendapat hukuman paling berat, yakni 20 tahun penjara.
Walau terdengar sudah selesai, kasus ini nyatanya masih mengganjal banyak kalangan. Bagi para pendukung Nemtsov, motif Dadayev dan kawan-kawan tidak cukup masuk akal untuk dipercaya.
Terlebih, ada berbagai bukti menunjukkan kucuran dana kepada para pelaku yang melakukan penembakan terhadap Boris Nemtsov.
“Bagi kami, ini justru baru dimulai,” tutur Vadim Prokhorov, pengacara keluarga Nemtsov, kepada The Moscow Times.