Ekonomi

Jelang Ramadan, Harga Sembako di Situbondo Mulai Merangkak Naik

SITUBONDO, FaktualNews.co – Jelang bulan suci Ramadan 2019, harga sembako mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Situbondo, kenaikan harga sembako tersebut terjadi dalam sepekan terakhir.

Harga beras super yang sebelumnya hanya Rp10 ribu, saat ini naik sebesar Rp12 perkilogram, gula pasir yang sebelumnya Rp10 ribu, saat ini harganya sebesar Rp12 ribu, daging ayam yang sebelumnya Rp28 ribu harganya naik menjadi Rp30 ribu. Sedangkan harga daging super tetap stabil, yakni sebesar Rp110 perkilogram.

Selain itu, harga sayur mayur seperti kentang, yang sebelumnya hanya sebesar Rp6 ribu, saat ini harganya naik hingga mencapai Rp8 ribu perkilogram, sedangkan wortel yang sebelumnya seharga Rp9 ribu, saat ini, harganya naik mencapai Rp12 ribu perkilogram.

Sedangkan harga cabe rawit yang sebelumnya seharga Rp16 ribu, saat ini, harganya naik hingga mencapai Rp20 ribu perkilogramnya, harga telur yang sebelumnya seharga Rp21,5 ribu, saat ini, harganya naik hingga mencapai Rp23 ribu.

Sementara itu, jelang Ramadan 1440 Hijriah, harga bawang justru turun di pasar tradisional Desa/Kecamatan Mangaran, Situbondo. Harga bawang putih yang sebelumnya Rp48 ribu, saat ini, harganya turun menjadi Rp42 ribu, sedangkan harga bawang merah yang sebelumnya Rp38 ribu. Saat ini, turun menjadi Rp30 ribu.

Feri (27), salah seorang pedagang di pasar tradisional di Desa/Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo mengatakan, dalam sepekan terakhir ini, sebagian harga sembako mulai naik, sedangkan harga bawang merah dan bawang putih justru anjlok, menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

“Harga bawang putih yang sebelumnya Rp48 ribu, saat ini, justru turun menjadi Rp42 ribu, harga bawang merah yang sebelumnya menjadi Rp38 ribu, saat ini, harganya turun menjadi Rp30 ribu,” ujarnya, Selasa (1/5/2019).

Sementara itu, Mardiyah (49), salah seorang warga Desa/Kecamatan Mangaran, Situbondo mengatakan, karena harga sembako mulai naik menjelang Ramadan, sehingga pihaknya mengurangi berat untuk membeli masing-masing sembako.

“Biasanya saya beli telur satu kilogram, namun karena harganya mulai naik, sehingga saya hanya membeli setengah kilogram,” kata Mardiyah.