MOJOKERTO, FaktualNews.co – “Seharusnya kaum buruh bisa menentukan upah sektoral, namun saat ini mereka telah kehilangan haknya.”
Itulah yang diteriakan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi organisasi mahasiswa Mojokerto dalam memperingati Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5/2019).
Selain itu mahasiswa juga meminta Pemerintah untuk mencabut sistem kerja kontrak yang dinilai telah menyengsarakan kaum buruh. “Banyak buruh yang tidak mendapatkan upah layak, hapus sistem kerja kontrak,” kata salah satu mahasiswa, Sultan Alfarizi.
Ditambah banyaknya perusahaan yang belum memberikan ruang untuk organisasi buruh yang masuk dalam perusahaan. Sebab banyak buruh yang takut akan dikeluarkan jika ikut dalam organisasi.
“Pemerintah juga harus bisa mengeluarkan dana dari APBD untuk membantu SDM parah buruh dalam hal ini berbentuk beasiswa. Itu bisa di formulasikan pemerintah kepada keluarga parah buruh dalam meningkatkan pendidikan,” tandas Alfarizi.
Mahasiswa juga mendesak pemerintah Kabupaten Mojokerto menyelesaikan permasalah kerusakan lingkungan yang ada. Seperti pencemaran udara, kerusakan hutan dan galian yang berdampak buruk, hingga pencemaran air yang disebabkan oleh industri yang tidak bertanggung jawab.