Ajari Anak-Anak Kenal Lingkungan, Ini yang Dilakukan Relawan di Pasuruan
PASURUAN, FaktualNews.co – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019, bukan hanya dilakukan dengan menggelar upacara dan bacakan pesan dari Menteri Pendidikan Kebudayaan, tapi yang lebih penting yakni bagaimana pendidikan lebih diketahui dan diresapi oleh anak-anak dalam mengenal lingkunganya seusai sekolah.
Seperti yang dilakukan kalangan relawan yang peduli akan pendidikan anak bangsa di Kelurahan Tambakan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Kamis (5/2/2019). Mereka memperingati Hardiknas kali ini, dibilang unik. Yakni mengajak puluhan anak untuk belajar lingkungan sekitar seusai mereka pulang dari sekolah ataupun anak yang belum bersekolah.
Puluhan anak sekitar di pesisir pantai laut utara Jawa ini, diajari membaca, menulis, menggambar dan berdongeng di sebuah gubuk di tengah hutan mangrove di Kelurahan Tambakan. Bahkan dengan metode yang diterapkan para pengajar relawan ini, membuat kalangan anak-anak nelayan sekitar lebih senang dan memahami tentang lingkungan dari belajar singkat itu.
Mereka bahkan antusias saat dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) gratis tersebut. Tak hanya itu, buku bacaan dan mata pelajaran disediakan. Anak-anak inipun tak canggung saat bersama belajar lingkungan yang selenggarakan oleh Karang Taruna Kelurahan Tambakan selama ini. “Senang belajar di hutan mangrove bisa mengenal lingkungan,” ujar Iman, salah satu anak ikut belajar.
Lima relawan yang membantu KBM pada hari biasanya mereka mengajar 3 kali dalam seminggunya untuk sekolah non formal ini. “Kami meluangkan waktu untuk mendidik anak-anak di sekitar pantai hutan mangrove ini, agar mereka cinta terhadap lingkungannya dimana mereka tinggal dan yang ditekankan tidak membuang sampah sembarangan,” kata M Iksan, seorang pengajar.
Tujuan para relawan ini untuk mendidik siswa sejak dini agar mereka peduli akan lingkungannnya. Mengingat kampung pesisir itu, berdekatan dengan hutan mangrove. Para relawan ini berharap ada donatur buku dari masyarakat Kota Pasuruan, agar dalam gubuk ini bisa dijadikan perpustakaan yang menyimpan sejuta materi ilmu yang dapat diraih oleh para penerus bangsa ini.
