FaktualNews.co

Banjir di Dawarblandong Mojokerto Terjadi Sejak 1979

Peristiwa     Dibaca : 1512 kali Penulis:
Banjir di Dawarblandong Mojokerto Terjadi Sejak 1979
FaktualNews.co/Fuad Amanullah/
Banjir di Dawarblandong, Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Dawarbladong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, akibat luapan sungai Lamongan sudah terjadi sejak tahun 1979.

“Banjir sudah terjadi sejak tahun 1979 lalu,” kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini.

Menurut Zaini penyebab melubernya debit air sehingga menggenangi pemukiman penduduk di Dawarbladong karena adanya pendangkalan kali Lamong. “Sebelumnya 9 meter, saat ini hanya 3 meter dan tanggul tidak ada. Mulai dari Bojonegoro sampai Gresik, tanggul tidak ada,” katanya.

Pihaknya pun bersama Kabupaten Lamongan dan Gresik sudah berkirim surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo terkait permasalahan banjir tersebut.

“Kali Lamong merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, sehingga kami sudah kirim surat kesana,” jelas Zaini.

Dari data BPBD Kabupaten Mojokerto, tercatat ada tiga desa di Kecamatan Dawarblandong yang terendam banjir akibat luapan sugai Lamong. Yakni, Desa Banyulegi, Pulorejo dan Talun Brak. Saat ini kondisi terparah di Dusun Balong, Desa Banyulegi.

Tidak hanya tiga desa yang tergenang air luapan sungai Lamong. Melainkan juga terjadi di Kecamatan Sooko. Tepatnya berada di Desa Tempuran di Kecamatan Sooko.

Namun, banjir di kampung ini akibat meluapnya Avur Sungai Gunting. Tak hanya permukiman penduduk, lahan pertanian sekitar 45 hektare juga ikut terendam.

“Ketinggian air di jalan desa 10-20 cm, sedangkan untuk ketinggian air dalam rumah warga 5-7 cm dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 20 rumah,” kata Zaini.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul