MOJOKERTO, FaktualNews.co – Banjir akibat meluapnya sungai Lamong yang merendam wilayah Kecamatan Dawarbladong, Kabupaten Mojokerto sejak Rabu (1/5/2019) sampai saat ini masih belum surut, bahkan mengalami kenaikan debit air.
Dari data BPBD Kabupaten Mojokerto, tercatat ada tiga desa di Kecamatan Dawarblandong yang terendam banjir akibat luapan sugai Lamong. Yakni, Desa Banyulegi, Pulorejo dan Talun Brak. Saat ini kondisi terparah di Dusun Balong, Desa Banyulegi.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Mojokerto Wawan Kurniawan menuturkan, ketinggian air bervariasi sekitar 1 meter. Sementara di Talun Brak ketinggian air 30-40 cm. “Dusun Balong ada 26 rumah warga terdampak, Dusun Klanting 4 rumah, sedangkan di Talon Brak 6 rumah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini menuturkan, sampai Kamis (2/5/2019) tidak hanya tiga desa yang tergenang air luapan sungai Lamong. Melainkan juga terjadi di Kecamatan Sooko. Tepatnya berada di Desa Tempuran di Kecamatan Sooko.
Namun, banjir di kampung ini akibat meluapnya Avur Sungai Gunting. Tak hanya permukiman penduduk, lahan pertanian sekitar 45 hektare juga ikut terendam.
“Ketinggian air di jalan desa 10-20 cm, sedangkan untuk ketinggian air dalam rumah warga 5-7 cm dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 20 rumah,” kata Zaini.
Dia menjelaskan, bantuan pangan telah disalurkan ke warga terdampak banjir. Untuk Desa Tempuran, pihaknya mengirimkan 3 dus minyak goreng, 15 dus mi instan, 1 dus kecap, 2 dus sarden, serta 2 dus bumbu dapur.