PAMEKASAN, FaktualNews.co – PSSI Kabupaten Pamekasan menyerukan untuk memberhentikan aksi pencurian umur di dunia sepakbola. Sebab, kasus pencurian umur bagi pemain merupakan kejahatan paling besar di dunia sepakbola.
“Stop pencurian umur bagi pemain. Jangan ada lagi manipulasi data pemain sepakbola,” kata Komite Pembinaan Usia Dini Askab PSSI Pamekasan, Rahmat Basuki, Jumat, (3/5/2019).
Menurutnya, problem pencurian umur di sepakbola, seolah sudah menjadi persoalan klasik yang berakhir tahu sama tahu. Namun hal itu masih dianggap lumrah dilakukan oleh club sepakbola.
Bahkan sejumlah pihak menyebut, pencurian umur dalam kompetisi sepakbola usia muda seperti garam dalam sayur, sudah jadi pelengkap. Kalau tidak ada akan terasa hambar.
“Memalsukan umur dan data adalah salah satu bentuk kejahatan di sepak bola. Ini harus dihukum seberat-beratnya,” imbuhnya.
Pencurian umur sering kali dilakukan oleh tim sepakbola saat ada turnamen ataupun kompetisi. Baik itu turnamen tingkat lokal ataupun nasional. Ia mencontohkan, misalnya ada kompetisi sepakbola U-16. Tetapi pemain yang didaftarkan sudah umur 18 tahun.
“Hal-hal yang demikian yang bisa merusak mental pemain. Sebab sudah tidak suportif,” bebernya.