FaktualNews.co

Banjir Tempuran Mojokerto Makin Tinggi, Warga Bertahan di Rumah

Peristiwa     Dibaca : 1306 kali Penulis:
Banjir Tempuran Mojokerto Makin Tinggi, Warga Bertahan di Rumah
FaktualNews.co/Fuad Amanullah/
Banjir di Tempuran, Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Banjir akibat luapan avur sungai Gunting yang menggenangi Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto semakin meluas.

Hingga Sabtu (4/5/2019) sebanyak 369 rumah di dua dusun yang terdampak banjir.

Pantauan di lokasi, ketinggian air di jalan mencapai selutut orang dewasa. Bahkan, masyarakat rumahnya yang tergenang air berbondong-bondong dievakuasi dengan mengunakan perahu karet dari BPBD.

Selain balita dan warga yang berusia lanjut, sejak pagi Sabtu (4/5/2019) beberapa hewan ternak milik juga harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini menuturkan, banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terjadi sejak, Rabu (1/5/2019) hingga saat ini, kondisinya semakin meninggi.

“Ketinggian sudah mencapai 70 sampai 80 cm di jalan, sedangkan di rumah sudah mencapai 40 sampai 50 cm,” ungkapnya.

Dari data yang masuk, dampak dari banjir akibat luapan avur sungai Gunting terdapat 2 ribu lebih jiwa yang terdampak.

Banjir di Desa Tempuran, kata Zaini meruapakan banjir tahunan yang diakibatkan luapan avur dari sugai gunting. Dibandingkan kemarin, ketinggian air di Desa Tempuran saat ini terus meninggi, hal ini disebabkan hujan deras dari wilayah Jombang.

Selain air kiriman, banjir di Desa tempuran di sebabkan karena banyaknya sampah plastik di aliran sugai. Hal ini juga di perparah degan dam Sipon yang tidak berfungsi dengan baik. “Ada tiga pintu di Dam Sipon, namun yang terbuka hanya satu. Ini segera kita akan lakukan evaluasi,” tegas Zaini.

Menurutnya sampai saat ini terdata sebanyak 369 rumah yang terdampak di dua Dusun, dengan jumlah jiwa sebanyak 2.634. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah saudara yang tak terdampak banjir dan ada juga yang memilih bertah di rumah masing-masing.

Meski demikian, BPBD sendiri telah menyediakan empat lokasi pengungsian bagi warga, yang tersedia di tiga balai desa dan gedung TPQ di sekitar lokasi banjir.

“Ada di gedung TPQ, di situ bisa menampung 200 sampai 300 orang, di balai Desa Gigas rembyong bisa menampung 200 orang, Balai desa Tempuran 200 orang dan balai desa Pendowo 500 orang. Kita juga sudah siapkan semua sarana seperti selimut hingga karpet juga logistik,” kata Zaini.

Tidak hanya itu, lanjut Zaini petugas juga memdirikan posko kesehatan, Posko kemanan dan dapur umum yang di dirikan oleh Dinas sosial.

Mengigat debit air semakin tinggi, untuk menagani warga yang masih memilih bertahan di rumah masing masing, BPBD di bantu potensi relawan akan berusaha melakukan pendekatan agar bisa berpindah tempat yang lebih aman.

“Kita akan lakukan pendekatan kepada warga yang engan mengungsi. Nanti kalau batas maksimal yang masuk kerumah warga melebihi batas yang di tentukan kita mau tidak mau akan kita paksa. Dari pada terjadi hal hal yang tak diinginkan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul