FaktualNews.co

Melihat Museum Mandilaras Pamekasan, Simpan 200 Koleksi Peninggalan Sejarah

Wisata     Dibaca : 3035 kali Penulis:
Melihat Museum Mandilaras Pamekasan, Simpan 200 Koleksi Peninggalan Sejarah
FaktualNews.co/Mulyadi/
Patung Topeng Gethak di Museum Mandilaras Pamekasan

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Museum Mandilaras Pamekasan yang beralamatkan di Jl. Cokro Aminoto no 01 Pamekasan atau di sebelah Monomen Arek Lancor (Arlan) memiliki koleksi cukup banyak. Seperti, keris, uang kertas jaman dulu, fosil-fosil, miniatur kerapan sapi, dan lain sebagainya.

Tampak, dari ruangan paling utara hingga ujung selatan ruangan museum penuh dengan berbagai koleksi mulai dari fosil, foto para pahlawan Pamekasan, dan beberapa peninggalan jaman dulu. Memasuki museum ini, pengunjung akan disambut oleh patung Topeng Gethak, salah satu seni tari unggulan Pamekasan.

Kondisi bangunan gedung museum tidak begitu besar, bahkan tergolong kecil untuk sebuah museum. Namun di dalamnya terdapat sekitar 200 benda koleksi yang mempunyai nilai sejarah tinggi, antara lain ragam jenis senjata, peralatan dan perkakas rumah tangga, numismatika, fosil, filologika, alat tranportasi maupun diorama.

“Di sini ada sekitar 200 koleksi Yang ada di museum. Terdiri dari dua macam, campuran dan tidak campuran,” kata Julu Pelihara Musium Mandilaras Pamekasan, Zafiuddin Minggu (5/5/2019).

Melihat Museum Mandilaras Pamekasan, Simpan 200 Koleksi Peninggalan Sejarah

Museum Mandilaras Pamekasan

Dinamakan Mandilaras, lantaran nilai kesejarahan Keraton Mandilaras yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Pamekasan pada abad ke 16. Yaitu ketika Panembahan Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras.

“Museum ini didirikan sejak 2005 dan baru tahun 2010 diresmikan. Dirintis oleh R Sonny Budiharto perintis Musium Mandilaras Pamekasan,” imbuhnya.

Selain itu, Museum Mandilaras memiliki koleksi batik terpanjang di dunia. Batik ini terbuat dari kain mori dengan panjang 1.530 meter yang bercorak dominan dengan warna merah. Batik ini merupakan hasil karya pengrajin batik se-Kabupaten Pamekasan dan memecahkan rekor MURI pada tahun 2009.

Perintisan Museum Umum di Kabupaten Pamekasan ini merupakan terobosan yang konstruktif bagi pengembangan pariwisata yang ada di Pulau Madura. Meski bangunan museum ini masih berstatus pinjam dari Taman Siswa akan tetapi gebrakannya sudah menunjukkan eksist dengan adanya berbagai macam koleksi yang ada.

”Untuk kemajuan dan kelestarian koleksi yang ada di sini, dan hari Senin libur,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin