FaktualNews.co

Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur Capai 3,83 Persen atau 826 Ribu Orang

Peristiwa     Dibaca : 3429 kali Penulis:
Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur Capai 3,83 Persen atau 826 Ribu Orang
Ilustrasi

SURABAYA, FaktualNews.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur per Februari 2019, mencapai 3,83 persen atau sekitar 826 ribu orang.

Sedangkan penduduk yang bekerja, ada sekitar 20,76 juta orang. Terbagi atas, 14 juta orang sebagai pekerja penuh, 533 ribu orang yang bekerja paruh waktu dan 1,44 juta orang setengah menganggur.

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono dalam konferensi pers dikantornya mengatakan, penduduk yang menganggur kebanyakan berlatar belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Yakni sebanyak 6,84 persen, kemudian diploma sebesar 6,13 persen, universitas 5,94 persen. Paling sedikit lulusan SD ke bawah yang hanya 2,01 persen,” papar Teguh, Senin (6/5/2019).

Bila dibandingkan tahun lalu, jumlah penduduk yang menganggur dan bekerja hingga Februari 2019 sama-sama mengalami peningkatan. Jumlah pengangguran bertambah 17 ribu orang, sedangkan jumlah penduduk yang bekerja juga bertambah sebanyak 567 ribu orang.

Kenaikan tersebut, seiring dengan jumlah angkatan kerja yang juga mengalami kenaikan. Terakhir, tercatat ada sekitar 21,59 juta angkatan kerja di Provinsi Jawa Timur.

“Sementara itu, ada 9,25 juta orang bukan angkatan kerja. Ini masuk usia kerja namun bukan angkatan kerja seperti mengurus rumah tangga dan sekolah,” lanjutnya.

Bukan hanya pengangguran dan jumlah angkatan kerja yang meningkat. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini juga mengalami peningkatan, tercatat sebesar 70,42 persen atau meningkat sekitar 1,31 persen.

Peningkatan ini, kata Teguh, merupakan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja.

“Indikasi ini membuktikan adanya kenaikan pasokan tenaga kerja,” singkatnya.

Untuk TPAK berdasar jenis kelamin dari data yang ada disebutkan, TPAK laki-laki sebesar 83,84 persen. Sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 56,79 persen. Keduanya mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu dan bulan yang sama.

“Kondisi masyarakat kita memang begitu, laki-laki masih identik dengan pencari nafkah,” tutupnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul