JOMBANG, FaktualNews.co – Pernah mengalami nyeri di bagian leher dan pundak? Ini merupakan salah satu keluhan medis yang sering dialami. Kadang-kadang keluhan ini juga disertai dengan kaku atau tegang pada bagian tersebut, bahkan sakit kepala.
Struktur leher terdiri dari otot, tulang, pembuluh darah, saraf, ligamen, dan rongga tulang belakang. Struktur ini memungkinkan leher untuk bergerak dengan fleksibel, mengalirkan darah dari dan menuju kepala, serta menopang beban kepala.
Saat mengalami cedera, atau kelainan pada struktur leher tersebut, maka akan timbul nyeri leher dan pundak.
Nyeri leher dan pundak dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, di antaranya adalah:
Ada beberapa penyebab tegangnya otot leher, antara lain penggunaan otot-otot di bagian leher yang terlalu sering. Terlalu lama menunduk, membaca sambil berbaring, spasme (kejang otot) leher, dan posisi tidur yang kurang baik.
Cedera kepala dan leher adalah salah satu penyebab utama terjadinya nyeri leher dan pundak. Cedera leher yang menyebabkan kepala tersentak (cedera whiplash) atau cedera yang membuat leher tertekuk dapat menimbulkan kerusakan otot, tulang, dan saraf leher, sehingga muncul nyeri leher dan pundak.
Seiring dengan bertambahnya usia, risiko terjadinya osteoarthritis atau radang di persendian tulang belakang leher juga meningkat. Kondisi ini bisa menyebabkan terbentuknya tonjolan tulang baru (pengapuran tulang) di celah persendian leher, sehingga menimbulkan nyeri.
Selain itu, kelainan bentuk tulang belakang, misalnya akibat skoliosis atau osteoporosis, juga bisa menimbulkan nyeri leher.
Adanya pergeseran pada struktur tulang belakang leher dapat menyebabkan saraf terjepit. Hal ini kemudian akan menyebabkan rasa nyeri, kaku, atau kesemutan yang menjalar ke bagian tubuh lainnya, seperti pundak hingga lengan.
Penyakit-penyakit tertentu, seperti rematik, meningitis (radang pada selaput otak), tumor di daerah sekitar leher, dan serangan jantung, dapat menimbulkan nyeri leher dan pundak yang menjalar hingga lengan.
Untuk mengurangi nyeri yang muncul di leher dan pundak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
Untuk nyeri leher yang baru terjadi, coba berikan kompres dingin pada leher. Bungkus es dengan handuk atau kain, kemudian tempelkan pada leher yang nyeri selama 15-20 menit.
Keesokan harinya, berikan kompres dingin dan hangat secara bergantian. Kompres hangat dapat dilakukan dengan cara merendam handuk dalam air hangat, lalu menempelkannya pada bagian yang nyeri. Lakukan kombinasi kompres dingin dan hangat ini sebanyak 4 kali sehari.
Pemijatan pada leher bisa dilakukan untuk membantu mengurangi ketegangan otot. Pastikan bahwa terapis yang melakukan pijat adalah terapis yang sudah terlatih memijat bagian leher.
Saat leher dan pundak terasa nyeri dan kaku, ada beberapa gerakan yang bisa dilakukan untuk menguranginya, yaitu memutar bahu, menoleh ke kiri dan kanan, serta menekuk kepala ke depan dan ke belakang secara perlahan. Lakukan gerakan tersebut masing-masing 10 kali.
Salah tidur bisa memicu nyeri leher dan pundak. Oleh karena itu, atur posisi tidur agar posisi kepala tidak terlalu tinggi. Salah satu caranya adalah dengan tidur di kasur yang keras tanpa bantal dalam posisi telentang. Anda juga bisa menggunakan bantal khusus untuk mengurangi ketegangan otot leher.
Jika langkah-langkah sebelumnya tidak berhasil mengurangi nyeri, cobalah mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperi paracetamol. Untuk nyeri leher parah yang disertai kaku otot, mungkin akan diperlukan obat pereda nyeri dan pelemas otot yang bisa diperoleh dengan resep dokter.
Selain dengan cara di atas, fisioterapi juga sering kali diperlukan untuk mengatasi nyeri di leher dan pundak. Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang terbaik untuk mengobati nyeri leher dan pundak.
Untuk mencegah nyeri leher dan pundak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
Umumnya nyeri leher dan pundak saja dapat pulih sendiri dengan metode perawatan di atas. Namun jika nyeri leher dan pundak disertai dengan keluhan lain, seperti kesemutan, nyeri menjalar hingga lengan atau tangan, atau kaki dan tangan menjadi lemah, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.