FaktualNews.co

Cerita Dibalik Salat Tarawih Tercepat di Blitar, 23 Rakaat Hanya 7 Menit

Ramadan     Dibaca : 3843 kali Penulis:
Cerita Dibalik Salat Tarawih Tercepat di Blitar, 23 Rakaat Hanya 7 Menit
FaktualNews.co/Dwi Haryadi/
Salat tarawih tercepat di Blitar, Rabu (8/5/2019).

BLITAR, FaktualNews.co – Warga dan santri Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam Desa Mantenan Udan Awu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memiliki kegiatan unik saat Ramadhan. Yakni Tarawih tercepat hanya sekitar 7-10 menit setelah melaksanakan salat Isya.

Salat tarawih tercepat tersebut diketahui sudah berlangsung lama sekitar tahun 1907. Di ponpes ini para santri melakukan salat tarawih yang berjumlah 23 rakaat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 7 hinga 10 menit.

Salah satu jamaah M. Iksan Toha, menuturkan sudah biasa dengan salat tarawih di ponpes ini. Karena salat tarawih di Ponpes Mamba’ul Hikam Desa Mantenan Udan Awu, Kabupaten Blitar super cepat dan bisa di katakan tercepat di seluruh Indonesia.

“Saya udah biasa tarawih di Pondok Pesantren ini. Selain cepat saya juga sudah biasa setiap tahunnya. Menjalankan tarawih di sini,” ungkapnya, usai salat Isya, Kamis (9/5/2019).

Sementara pimpinan Ponpes Mamba’ul Hikam, KH Dliya Udin mengatakan, salat tarawih di ponpes ini sudah berjalan dari tahun 1907. “Kalau gak salah salat tarawih cepat ini dilakukan mulai tahun 1907. Pertama kali di lakukan sesepuh ponpes KH Abdul Ghofer. Beliau berpesan, kepada anak asuh di Pondok kalau tradisi salat tarawih tercepat ini harus diteruskan,” jelasnya.

Dikatakan Kiai Dliya Udin, mbah KH Abdul beralasan kalau jaman dahulu masayarakat sekitar Pondok merupakan para pekerja yang sibuk, jika di ajak salat tarawih berkata tidak sempat karena tidak ada waktu.

“Dari situ mbah KH Abdul melakukan salat tarawih secepatnya dan warga bisa aktifitas atau lebih cepat istirahat,” tandasnya.

Meski salat tarawih supercepat, para jamaah ini mengaku sudah terbiasa.

“Pondok ini juga dipadati jamaah setelah salat Maghrib. Karena jika menjelang salat tarawih tempatnya sudah penuh dan sangat padat,” pungkas Kiai Dliya Udin.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul