MOJOKERTO, FaktualNews.co – Komplotan pelaku pembobolan brankas SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengaku hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menjebol lemari besi. Tak heran jika sekali beraksi, mereka pun tak membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Satu brankas 10 menit,” ungkap Erik, otak pembobolan Brangkas di SMK 1 Pungging Senin (14/5/2019).
Erik menuturkan, sebenarnya ia tak memiliki keahlian khusus dalam membobol sebuah lemari besi. Ia mengaku belajar cara cepat membobol brankas dengan cara ototidak, yakni melalui tayangan Youtube.
“Di SMK Pungging hanya mencongkel dengan satu temanya dengan mengunakan linggis. 1 Brankas 10, menit, kalau dua berarti hanya membutuhkan 20 menit,” imbuh Erik sembari memperagakan cara membobol brankas.
Usai membobol brankas tersebut, Erik dan keempat pelaku langsung kabur dengan membawa uang lebih dari Rp 500 juta. Mereka langsung menuju ke bascamp yang terletak di kawasan wisata Telaga Sarangan, Magetan.
“Kalau yang di SMK Pungging kita bagi rata yakni satu anak Rp 70 juta, kemudian sisanya kita gunakan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, selama melakukan aksinya para pelaku selalu melakukan pengintaian. Selanjutnya setelah mengetahui kondisi dan sistem penjagaan para pelaku kemudian melakukan aksinya.
“Para pelaku ini memang sudah berpengalaman. Seperti saat di SMK Pungging, sebelum melakukan aksinya, salah seorang pelaku masuk ke selokah. Kemudian keesokan harinya mereka langsung beraksi,” katanya.
Sedangkan untuk barang bukti yang berhasil diamanakan, yakni berupa mobil, dua linggis, obeng, hasil kejahatan dan dua brankas.
“Pelaku kita kenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” pungkasnya.