JEMBER, FaktualNews.co – Kecamatan Puger sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi perikanan cukup baik di wilayah Kabupaten Jember, terkadang harus menghadapi dilema dikala para nelayan tidak mampu melaut karena persoalan cuaca tidak bersahabat dan ombak yang tinggi. Sehingga persoalan ekonomi semakin menjadi karena potensi melaut yang menjadi gantungan hidup.
Sehingga menyikapi persoalan tersebut, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jember yang merupakan kolaborasi dari sejumlah stakeholder termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, memberikan solusi dengan melakukan pelatihan batik kepada sekitar 60 wanita dari 12 desa di Kecamatan Puger untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada. Alasan dipilihnya membatik sebagai alternatif, karena untuk memberikan ciri khas khusus dari wilayah Kecamatan Puger, yang tidak hanya dikenal akan potensi perikanannya.
“Menurut hemat kami, pelatihan kepada ibu-ibu di Puger ini agar mereka diberdayakan memiliki keterampilan, dan usaha membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Kepala OJK Jember, Azilsyah Noerdin, Kamis (16/5/2019).
Karena potensi ekonomi yang ada terkait nelayan, jika melaut memang memang memberikan hasil dan manfaat cukup banyak. Terlebih lagi terkait peningkatan ekonomi. “Namun jika tidak melaut suaminya, susah mencari penghasilan. Tetapi semisal saat melaut, maka juga akan menambah ekonominya. Apalagi Puger ini juga belum ada batik lokalnya, maka kita pilih untuk dikembangkan, agar sama dengan kecamatan yang lain,” ungkapnya.
Dengan pelatihan ini, maka keanekaragaman batik lokal di Jember, bisa bertambah. “Inipun juga upaya dan program dari TPAKD yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, akademisi, LJK, dan stakeholder lainnya,” katanya.
Nantinya dari pelatihan ini, lanjut pria yang akrab dipanggil Azil ini, tidak akan langsung dilepas. “Selama 3 hari ke depan kami akan beri pelatihan, kemudian bersama pemerintah daerah selama 3 bulan ke depan,(dilanjutkan) dengan memantau perkembangan pelatihan yang diterima ini. Harapannya pas Agustusan, nantinya (bisa diawali promosi) lewat kegiatan lomba pada Agustusan nanti,” katanya.
“Sehingga akan dikenal, dan menjadi potensi unggulan baru dari Puger, dengan adanya batik lokal ini,” sambungnya.
Azil juga menambahkan, nantinya tidak menutup kemungkinan untuk kecamatan-kecamatan lain, akan mengikuti jejak yang sama. Selain itu produk dari UMKM yang ada, akan juga dikembangkan. “Kita pilih batik karena merupakan warisan budaya asli. Tetapi ini permulaan, dan nantinya produk turunan lainnya akan kita kembangkan dengan stakeholder lainnya. Bahkan pemerintah daerah kita sarankan untuk adanya tempat galeri, untuk memamerkan produk UMKM yang lain seperti terasi, dan lainnya, sehingga bisa semakin dikenal luas,” pungkasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, salah satu peserta pelatihan Ida Mahmuda menyampaikan, dengan adanya pelatihan ini, dirinya semakin percaya diri, untuk bisa membantu perekonomian keluarganya. “Sementara ini, saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa, dan membantu suami yang nelayan, dengan membuat trasi, dan menjemur serta menjual ikan kering. Tapi dengan pelatihan ini, kita terbantu untuk punya potensi ekonomi baru lewat membatik,” katanya.
Terkait motif, lanjut Ida, dirinya memilih motif ikan dan bahari. “Karena Puger kan daerah pesisir, jadi motifnya tentang laut, dan ikan. Itu yang saya gambar dengan membatik ini,” pungkasnya.