FaktualNews.co

Lawan Hoaks, Emil Dardak Tegaskan Media Siber Jadi Rujukan Media Sosial Bukan Sebaliknya

Nasional     Dibaca : 884 kali Penulis:
Lawan Hoaks, Emil Dardak Tegaskan Media Siber Jadi Rujukan Media Sosial Bukan Sebaliknya
FaktualNews.co/Istimewa/
Rakerwil Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur dan Seminar Nasional Media Siber: Good Journalism vs Hoax di Era Post-Truth di Surabaya, Sabtu (18/5/2019).

SURABAYA, FaktualNews.co – Maraknya berita bohong atau hoaks, yang bisa menghancurkan kerukunan ditengah tengah masyarakat saat ini sudah menjadi ancaman yang nyata.

Penyebaran hoaks pun lebih banyak melalui media sosial (medsos). Karena generasi milenial beranggapan medsos menjadi rujukan dalam hal mencari ‘kebenaran’ dibandingkan media mainstream atau media siber.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, pun menegaskan jika postingan media sosial (Medsos) tidak bisa menjadi rujukan. Yang benar adalah media siber menjadi rujukan media sosial.

“Saya pelajari tren media cetak struggle, sementara siber naik. Tapi strategi media siber telah melebur dengan media sosial, bukan sebaliknya,” kata Emil saat membuka Rakerwil Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur dan Seminar Nasional Media Siber: Good Journalism vs Hoax di Era Post-Truth di Surabaya, Sabtu (18/5/2019).

Dikatakan Emil, berdasarkan survei, media sosial saat ini sedang mengalami penurunan, sedang media siber meningkat. Sehingga ini menjadi tantangan bagi pengelola media untuk menyajikan keakurasian berita.

“Good journalism tantangannya speed dan akurasi. Tapi saya kembalikan ke medianya sendiri. Apakah bisa menyajikan berita yang akurat. Sebab ada satu pertimbangan (akurasi), yakni dampaknya atau resiko,” tandas mantan Bupati Trenggalek yang mengaku pernah menjadi korban hoax media.

Emil juga menantang para pemimpin redaksi yang mengelola media siber dan tergabung di AMSI Jatim untuk membikin konsensus akurasi.

“65 persen masyarakat percaya hoax. Mumpung Pemred (media siber) kumpul. Bagaimana kalau membuat konsensus akurasi berita. Sehingga kita sama sama bisa melakukan pelurusan terhadap media hoax. Saya hanya melempar wacana. Karena semua eranya post-truth,” pungkas Emil. (*)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul