WNA Merasa Bingung, Sweeping Aksi People Power di Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Sweeping yang dilakukan aparat TNI – Polri di Kabupaten Jember, terkait persiapan aksi People Power 22 Mei 2019 besok, berlanjut di Stasiun Jember, Minggu siang (19/5/2019). Para calon penumpang yang akan masuk ke dalam ruang tunggu stasiun, dan para penumpang di dalam gerbong kereta api diperiksa kartu identitas yang dimiliki, dan sempat dicek sejumlah isi dan barang bawaannya.
Diketahui dalam kegiatan tersebut, sejumlah warga negara asing (WNA) calon penumpang kereta api merasa bingung dengan apa yang dilakukan aparat. Mereka bertanya-tanya kenapa barang bawaannya diperiksa, dan banyak media yang mengambil gambar terkait giat sweeping tersebut.
“Ada apa ini? Mengapa banyak polisi? Juga mengapa barang bawaan penumpang diperiksa?” ujar salah seorang WNA asal Inggris Edward kepada salah satu wartawan dengan menggunakan bahasa asing.
Bahkan dirinyapun memprotes wartawan yang mencoba mengambil gambar kegiatan sweeping. “Tolong jangan ambil gambar saya! Kenapa sampai banyak orang begini,” sambungnya.
Sementara itu salah seorang WNA asal Singapura Wati, sempat bingung karena banyak polisi dan tentara yang berkumpul di stasiun. Dengan logat melayu dirinya bertanya-tanya apa yang dilakukan para aparat tersebut.
“Awak (saya, red) tadi sempat ditanya identitas, saya pun jawab, WNA Singapura. Datang ke Jember karena om meninggal,” katanya.
Dirinya yang datang ke Indonesia bersama suami dan satu orang anaknya, baru merasa tenang setelah diberitahu tentang adanya sweeping dari aparat untuk antisipsi aksi people power besok. “Oalah karena masalah politik. Ya awak berharap Indonesia aman. Karena yang diinginkan kedamaian dan tentram, tak sampai ricuh atau ramai-ramai aksi,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang kebetulan juga bersama dengan Dandim 0824 Jember Letkol Inf Arif Munawar menyampaikan, bahwa sweeping tersebut sebagai langkah antisipasi dan himbau kepada masyarakat untuk tidak usah ke Jakarta terkait aksi 22 Mei People Power. Tetap di kota asal saja, menjaga kedamaian, dan menyerahkan persoalan jika ada protes melalui langkah konstitusi yang sudah diatur dalam perundang-undangan.
“Kami TNI – Polri dan kepala stasiun, jika sampai ada yang akan ikut-ikutan aksi (people power 22 Mei 2019) menghimbau untuk pulang saja,” katanya.
Karena lebih baik diserahkan kepada yang berwenang. “Tunjukkan bukti-bukti pelanggaran pemilu jika ada, dan serahkan ke Bawaslu. Nanti akan ditindaklanjuti,” katanya.
Terkait ketidaknyamanan dari sejumlah calon penumpang, terlebih lagi sejumlah WNA. “Kami menyampaikan permohonan maaf kami (dengan adanya sweeping), dan dari turisnya tadi menerima dengan baik. Untuk giat ini akan terus dilakukan selama dibutuhkan, sampai aksi 22 Mei mungkin,” pungkasnya.