Ekonomi

Puluhan Petani Tebu di Situbondo Kecewa Revitalisasi PG Asembagus

SITUBONDO, FaktualNews.co – Puluhan petani tebu di Kabupaten Situbondo, mengaku kecewa terhadap kinerja Pabrik Gula (PG) Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, yang diketahui belum beroperasi secara maksimal.

Sebab, meski sudah direvitalisasi untuk menambah kapasitas produksi (giling) tebu dari 30 ribu kuintal perhari menjadi 60 ribu kuintal, hingga menghabiskan anggaran ratusan miliar, namun saat percobaan giling pada Minggu (19/5/2019) lalu, justru mesin PG Asembagus mati seketika.

H Ali Akbar, salah seorang petani di Kecamatan Banyuputih, Situbondo mengaku kecewa dengan tidak maksimalnya PG Asembagus, Situbondo, paska direvitalisasi yang menghabiskan anggaran Rp 250 miliar.

“Saya belum berani untuk menebang tebu untuk digiling, karena saat uji coba mesinnya mati mendadak, sehingga tidak maksimalnya PG Asembagus setelah direvitalisasi, kondisi tersebut sangat merugikan para petani tebu,” kata H Ali Akbar, Selasa (21/5/2019).

Menurutnya, pelaksanaan giling yang dilakukan PG Asembagus pada Minggu (19/5/2019) lalu itu, terkesan dipaksakan oleh pihak PG Asembagus. ”Karena PG Asembagus merasa khawatir, para petani tebu menjual tebunya ke pabrik gula yang lain,” bebernya.

H Akbar menegaskan,sebetulnya sebagian besar petani tebu di Kecamatan Asembagus dan Kecamatan Banyuputih, mendapat perintah dari PG Asembagus agar segera menebang tebunya. Namun, setelah ditebang dan truk pengangkut tebu hanya menumpuk di lapangan milik PG Asembagus, karena saat dilakukan uji coba mesin pabrik gula macet.

“Bahkan, akibat mesin PG Asembagus macet, hampir dipastikan para petani akan merugi, karena tebu yang sudah ditebang pada 16 hingga 20 Mei 2019 tidak dapat digiling, akan menyusut hingga tiga kuintal setiap truk,” pungkasnya.

Sementara itu, General Manajer PG Asembagus, Situbondo, Jawa Timur Danang Krisworo saat dihubungi melalui telepon selulernya enggan memberikan penjelasan mengenai mesin PG Asembagus yang mati saat dilakukan percobaan giling.