FaktualNews.co

Jakarta Memanas, Pasukan Gabungan Disiagakan Amankan Jawa Timur

Peristiwa     Dibaca : 906 kali Penulis:
Jakarta Memanas, Pasukan Gabungan Disiagakan Amankan Jawa Timur
FaktualNews.co/Istimewa/
Situasi di sekitar gedung Bawasl Jakarta.

SURABAYA, FaktualNews.co – Sedikitnya delapan ribu personel pasukan gabungan dari unsur TNI maupun Polri di Jawa Timur kembali disiagakan untuk mengamankan wilayah yang menjadi titik rawan terjadinya pergerakan aksi People Power 22 Mei 2019. Hal ini berdasar kondisi di Jakarta yang memanas.

Sejumlah wilayah di Jawa Timur pun akan dilakukan pemantauan secara langsung oleh pimpinan tertinggi Polda Jatim dan TNI AD Kodam V Brawijaya.

“Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya akan memantau situasi yang ada di Jatim melalui koordinasi di beberapa titik, antara lain di Polres-Polres terdekat,” kata Barung saat di Balai Wartawan Mapolda Jatim, Rabu (22/5/2019).

Titik rawan pergerakan massa aksi People Power 22 Mei, salah satunya di akses keluar masuk Jembatan Suramadu. Disana, petugas gabungan yang sebelumnya sempat ditarik, kini diterjunkan kembali.

“Dengan TNI hari ini, kita cabut sebelumnya karena situasi Jatim sudah kondusif. Tapi kita kembalikan lagi ke Suramadu melihat kondisi di Jakarta seperti itu. Di Jatim yang siaga jumlahnya 8.000 lebih sedikit,” lanjutnya.

Untuk diketahui, situasi di Ibu Kota Jakarta kian memanas berkaitan adanya aksi massa yang dikenal dengan istilah People Power 22 Mei. Beberapa kericuhan terjadi, diantaranya di Pasar Tanah Abang pada Rabu (22/5/2019) dini hari tadi. Akibatnya, 11 orang diamankan petugas kepolisian setempat.

Kericuhan kembali terjadi ditempat yang sama sekitar pukul 08.00 WIB siang tadi. Sejumlah massa membakar ban di tengah jalan tepatnya sekitar Hotel Milenium, Jakarta Pusat.

Bukan hanya itu, kawasan Petamburan dan Jalan KS Tubun juga memanas. Sekitar pukul 07.15 WIB, massa terlibat kontak fisik dengan polisi.

Kericuhan juga terjadi d idepan Kantor Bawaslu, dini hari tadi. Polisi pun akhirnya mengamankan 20 orang yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya aksi anarkis tersebut.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin