Gaya Hidup

Berpuasa, Dapat Turunkan Berat Badan Jadi Ideal

FaktualNews.co – Selama berpuasa biasanya aktivitas atau jadwal makanan kita terbalik-balik. Nah, bagi orang yang diet atau ingin menurunkan berat badan tentu ini merepotkan.

Karena, untuk yang diet biasanya dilarang makan malam, tapi bila bulan Ramadan justru makanan yang masuk ke dalam tubuh terjadi di saat malam hari (buka puasa dan sahur).

Akibatnya bila tidak dijaga, diet pun justru akan gagal di saat menjalankan puasa. Bagaimana agar Anda yang diet atau ingin menurunkan berat badan tetap menjalankan puasa dan sukses juga melakukan diet?

Jangan khawatir, dengan pengaturan pola makan yang tepat di saat berbuka dan makan sahur, Anda pun bisa sukses menjalani diet dan berpuasa. Meski pun sulit dipercaya, nyatanya makanan super lezat yang Anda konsumsi sepanjang malam, saat berbuka hingga makan sahur, tidak akan terlalu mempengaruhi berat badan Anda.

Tak hanya itu saja, kebiasaan tidur sesaat setelah makan malam pun diyakini tidak akan berpengaruh pada berat badan Anda.

dr. Sri Sukmaniah, Msc, SpGK, dokter spesialis gizi, mengatakan dengan menjalani puasa saja, berat badan sudah pasti akan turun 1-4 kg sebulan.

Jadi, selama jumlahnya tidak berlebihan, Anda tetap diperbolehkan mengonsumsi makanan apa saja setelah berbuka dan sebelum sahur. Begitu pun dengan kebisaan tidur sesaat setelah makan malam.

“Saya rasa tidak banyak pengaruhnya pada kenaikan berat badan karena kan esok harinya kita juga akan berpuasa selama 12 jam. Otomatis kelebihan lemak yang menumpuk gara-gara tidur sehabis makan pun akan terbakar gara-gara puasa 12 jam,” kata Sri, seperti dilansir dari Male Indonesia.

Tak hanya itu saja, puasa juga mampu membantu Anda menahan diri terhadap kebiasaan buruk yang kerap menggagalkan diet Anda. Bayangkan bila kondisi seperti ini berlangsung terus selama ritual puasa sebulan penuh, bisa dipastikan berat badan Anda akan turun ke angka ideal.

Pola Makan Seimbang

Meskipun diperbolehkan, nyatanya diet sehat bulan puasa ini harus dilakukan dengan menerapkan diet gizi seimbang. Seimbang dalam arti semua sumber makanan mulai dari karbohitrat, protein, lemak, vitamin dan mineral harus lengkap dalam menu makan sehari-hari, hanya jumlahnya saja yang harus dibatasi. Karena diet ini dilakukan saat bulan puasa, maka jumlah makanan yang perlu dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh saat menjalani puasa.

Prinsipnya jangan sampai pengurangan jumlah makanan yang dilakukan malah mengganggu kesehatan dan kesegaran anda kala beraktivitas di bulan puasa. Meskipun diet ini dilakukan saat menjalani puasa, namun secara umum diet kala puasa ini hampir sama dengan pola diet saat tidak puasa. Dijelaskan oleh dr. Stella, jumlah total kalori makanan yang dikonsumsi saat menjalani diet di bulan puasa tetap saja berkisar antara 1200-1500 kalori.

Hanya saja komposisinya jumlahnya mesti disesuaikan dengan piramida makanan. Dimana kandungan karbohidratnya berkisar antara 50-60 persen, protein 15-20 persen dan lemak 20-25 persen. Komposisi kandungan ini terdapat juga pada konsumsi makanan saat puasa hanya saja persentasenya sedikit berbeda karena saat bulan puasa asupan makan sudah berkurang 10-20 persen.

Komposisi kebutuhan kalori yang dibutuhkan saat menjalani diet di bulan puasa ini terdiri dari 40 persen kalori saat makan sahur, 10 persen kalori saat berbuka, 30 persen kalori saat sudah shalat magrib serta 20 persen kalori sesudah salat tarawih.

Batas Diet

Meskipun diklaim manjur untuk menurunkan berat badan, tapi Anda hanya diperkenankan menurunkan berat badan sebesar 0,5-1,0 kg per minggu. Jika dikalkulasi, Anda hanya diperbolehkan menurunkan berat badan sebesar 1-4 kg sebulan. Besar kecilnya penurunan berat badan ini sangat tergantung dari banyaknya asupan makanan yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka.

Nah, agar diet dan puasa yang Anda jalani dapat berjalan dengan lancar dan terbebas dari masalah gangguan lambung, Anda disarankan untuk memperhatikan fungsi kerja lambung. Bukannya tanpa alasan, pada saat berpuasa di siang hari, kondisi lambung Anda kosong tanpa makanan selama lebih dari 12 jam.

Kemudian, untuk menjaga fungsi kerja lambung ini ada baiknya saat berbuka puasa diawali dengan minum segelas minuman manis yang masih hangat. Meskipun sepele, tapi kebiasaan meminum minuman manis hangat saat berbuka ini perlu dilakukan agar lambung dapat menerima dan langsung mencerna sumber karbohidrat dari air gula. Tak hanya itu saja, hal ini sekaligus berguna untuk mengurangi penyakit kembung dan asam di dalam lambung.