SITUBONDO, FaktualNews.co – Memasuki H-11 hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Jalur Pantura Situbondo yang menghubungkan antara Pulau Jawa-Bali, mulai dipadati kendaraan bermotor para pemudik, baik para pemudik yang menggunakan roda dua maupun roda empa.
Namun, hingga kini belum terjadi lonjakan penumpang bus di terminal Kota Situbondo. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, sejak H-17 hari Raya Idul Fitri, para penumpang bus sudah bertumpuk di terminal. Sebagian besar dari mereka hendak menuju Surabaya dan Banyuwangi.
Salah seorang staf Dinas Pehubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Hariyadi mengatakan, berkurangnya penumpang bus dari arus mudik tahun 2019 ini, salah satu faktor penyebabnya adalah, karena banyaknya warga yang memiliki kendaraan roda dua. Selain itu, juga akibat maraknya kendaraan travel.
“Kalau menggunakan jasa travel tidak usa desak-desakan dan bisa sampai ke rumahnya langsung. Tentu itu lebih menarik bagi mereka. Ditambah lagi sekarang sudah musimnya ojek online. Tinggal pesan langsung datang. Makanya wajar jika terjadi penurunan,”kata Hariyadi, Jum’at (24/5/2019).
Menurutnya, dalam sehari, jumlah bus yang diberangkatkan dari di terminal Situbondo hanya berkisar antara 90 hingga 95 unit.
“Padahal biasanya kalau sudah masuk pertengahan Ramadan, jumlah bus yang diberangkatkan lebih. Seharusnya sudah mencapai 1500 kendaraan yang berangkat dalam kurun waktu 24 jam,” tuturnya.
Hariyadi menegaskan, meski H-1 Lebaran, belum terjadi lonjakan penumpang di terminal Kota Situbondo. Namun bukan berarti tidak akan terjadi lonjakan penumpang di terminal Situbondo. Pihaknya memperkirakan, lonjakan penumpang baru akan terasa sekitar H-7 menjelang Lebaran.
“Hanya saja, jumlahnya mungkin tidak sebanyak tahun lalu. Karena memang yang menggunakan jasa bus sudah tidak terlalu banyak. Untuk prosentasenya penurunanya kemungkinan mencapai sepuluh persenan,”pungkasnya.