MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dumping (pembuangan) limbah pabrik kembali mencemari aliran sugai Dusun/Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto tepatnya di Jalan Jolotundo. Selain mengeluarkan bau tak sedap disepanjang aliran sugai, air juga berubah warna menjadi coklat pekat.
Pantauan media ini di lokasi, Selasa (28/5/2019), sepanjang aliran sungai, air berubah warna menjadi coklat.
Wajiono, salah seorang warga sekitar, mengungkapkan setiap hari warga yang tinggal di sekitar sungai Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto, harus menghirup bau menyengat dari limbah pabrik yang ada di Kawasan Industri Ngoro atau Ngoro industri Park (NIP).
“Sebenarnya ini sudah lama, sejak bulan Oktober 2018 yang lalu, namun kali ini lebih parah,” tuturnya, Selasa (28/5/2019).
Wajiono menduga limbah yang mengalir di sungai Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini, akibat adanya kebocoran pabrik di Kawasan Industri Ngoro atau Ngoro industri Park (NIP).
“Sebelumnya sudah pernah ada mediasi bersama warga dan juga perangkat desa. Dan pihak pabrik pada saat itu berjanji akan membenahi dengan jangka waktu tiga bulan, akan tetapi sampai saat ini pihak pabrik di NIP tidak menghiraukan,” ungkapnya.
Warga lainnya, Wawan mengaku, limbah yang mencemari sungai ini dirasakan warga sudah cukup lama. “Air sungai tercemari limbah, tidak bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Baunya ini sudah parah, bahkan limbah ini terkadang warnanya berubah, kalau pagi berwarna coklat, kalau sore warnanya berganti hitam,” jelasnya.
Wawan berharap, sesuai dengan hasil pertemuan yang dilakukan beberapa bulan lalu, dengan pihak pabrik agar segera membenahi. “Kita ingin membagi janji pihak pabrik yang katanya dalam jangka waktu tiga bulan akan membenahi kebocoran, lah sekarang malah lebih parah,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak Management Center NIP, saat dikonfirmasi hanya mengatakan. “Mohon maaf pimpinan belum ada. Mungkin besok saya sampaikan lagi,” ungkap salah satu petugas saat ditemui di kantornya.
Sebelumnya pihak Kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto juga pernah mengambil sampel limbah di sungai tersebut. Namun, hingga sampai saat ini hasil tersebut masih belum ada.