JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan pelajar MI Islamiyah Plosogenuk berkunjung dan bermain bersama siswa SD Kristen dalam ‘Ramadhan Warna Wani’ di SD Kristen Petra Jombang, Jawa Timur.
Kegiatan yang diinisiasi jaringan sekolah Pancasila, yang melibatkan siswa sekolah dasar Petra, Wijana, MI Islamiyyah dan GKJW Bongsorejo, GUSDURian, dan Lakpesdam NU Jombang ini untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
Kedatang pelajar Islam ini disambut meriah oleh teman-teman mereka yang berbeda agama. Sembari menunggu beduk buka, anak-anak Petra mengajak tamunya berkeliling ke areal sekolah, termasuk menunjukkan gereja yang satu komplek dengan sekolah.
“Ayo masuk, tak tunjukin gerejaku,” ajak seorang siswi bermata sipit sembari menggandeng masuk temannya yang berjilbab. Gereja menjadi riuh rendah dengan kedatangan anak-anak madrasah ini. Beberapa berfoto di dekat mimbar khotbah.
Kepala Sekolah SD Wijana, Yuli Sriwshyuningsih, berharap dengan kebersamaan dan buka bersama ini bisa membangun persaudaran dari setiap perbedaan. Sebab, Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki banyak budaya dan agama.
“Dari kami ada 42 siswa dan guru serta karyawan. Harapan saya bisa membangun persaudaraan, persatuan, membangun perbedaan sehingga akan berguna kelak jika mereka sudah besar,” ujar wanita yang akrab disapa Yuni ini.
Menurut Yuni, anak-anak merupakan modal pemersatu bangsa. Sehingga harus dipupuk sejak usia dini. Salah satunya, seperti melalui pertemuan dan buka bersama ini.
“Karena mereka usia emas, jadi akan terbawa di masa depan, maka itu harus dipupuk dari awal,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammmad Solihun Adhim, Kepala Sekolah MI Islamiyah. Dengan berinteraksi secara langsung ini, diharapkan akan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap bangsa dan sesama. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan hal yang bersifat negatif dan mengancam masa depan bangsa.
“Selain kebersamaan, anak-anak jadi tahu secara langsung praktek materi yang diajarkan di PKN, mereka tahu tempat ibadah umat Kristiani, dll sevara riil. Agar tidak gampang menyalahkan pihak lain, ahat tidak mudah kena doktrin hal yang bisa menghasut,” pungkasnya.