PASURUAN, FaktualNews.co – Candi Belahan atau Sumber Tetek, yang berada di lereng Gunung Penanggungan dan masuk Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, kondisi bangunannya mulai terjadi keretakan di bagian belakangnya.
Susunan batu bata kuno itu, cukup memprihatinkan kalau tidak segera ditangani oleh ahlinya. Bahkan dikuatirkan terancam ambruk.
Keretakan yang terjadi di candi yang bersejarah ini, juga telah diketahui pihak Balai Pelesatarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
“Untuk menangani keretakan itu, butuh penanganan kompleks. Sebab, kesulitan terletak pada kontruksi candi yang terbuat dari susunan batu bata,” ujar Kepala BPCB Trowulan, Andi Muhamamad Said, pada awak media, Rabu (29/5/2019).
Menurut Said, keretakan yang terjadi sejatinya sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan pemerintah kolonial sempat sedikit melakukan pemugaran.
“Untuk penanganannya dan cara konservasinya juga perlu kehati-hatian dan perencanaan matang. Sebab kontruksinya dari batu bata kuno. Jangan-jangan, kita rencana perbaiki justru bisa hancur semua,” beber dia.
Pihaknya, memperkirakan tingkat keretakan makin parah lantaran efek getaran dari kendaraan yang lewat di jalan desa samping candi yang intensitasnya cukup tinggi.
“Masalahnya cukup kompleks. Jadi dalam hal ini, besar kemungkinan untuk ruas jalan bagi warga sekitar bisa dibuntu, dengan yang kita lakukan saat ini, menjaga candi agar tidak makin rusak,” ungkap Said.
Untuk lebih serius menanganinya, BPCB telah mengundang petugas dari Candi Borobudur untuk melakukan kajian atas keretakan di Candi Belahan. Sehingga upaya ini dilakukan agar penanganan dilakukan oleh ahlinya dan tak semudah seperti yang dibayangkan.
“Kita masih mencari penanganan yang tepat seperti apa. Karena memugar beda dengan membangun ulang,” tutup dia.